BPOM fasilitasi inisiatif pemenuhan susu guna capai swasembada pangan

3 hours ago 3
Tiap tahunnya, makanan yang tidak aman membuat 600 juta orang sakit serta menyebabkan sekitar 450 ribu orang meninggal

Jakarta (ANTARA) - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memfasilitasi berbagai inisiatif industri pangan, contohnya dalam memenuhi kebutuhan susu secara domestik, guna memenuhi kebutuhan nutrisi anak Indonesia serta menciptakan swasembada pangan yang ditargetkan pemerintah.

Ketika ditemui di Cikarang, Jawa Barat, Rabu, Kepala BPOM Taruna Ikrar menyebutkan bahwa peran mereka mencakup antara lain mengisukan sertifikat Cara Pembuatan Pangan Olahan yang Baik (CPPOB), pemberian nomor izin edar, mengatur distribusi produk, serta memastikan keseluruhannya berjalan sesuai standar yang ditetapkan.

"Pada bagian intermediary dan bagian hilir, kesiapan industri pengolahan susu juga perlu didukung agar semakin siap untuk mengolah hasil produksi susu segar yang meningkat tersebut, untuk menjadi produk yang sesuai dengan kebutuhan nutrisi anak dan konsumen Indonesia, dan bernilai tambah tinggi bagi perekonomian Indonesia serta tercapai swasembada sesuai sasaran Pemerintah," katanya.

Taruna menilai untuk mencapai swasembada susu, perlu ditingkatkan kemampuan industri secara holistik dari hulu sampai hilir. Adapun pada bagian hulu, katanya, peningkatan produksi susu segar dicapai dengan peningkatan jumlah populasi sapi perah di Indonesia.

Baca juga: BPOM pastikan praktik baik dalam industri pangan guna optimalkan MBG

Selain itu, salah satu dukungan yang diberikan, katanya, adalah dengan memastikan keamanan produk olahan. Mengutip data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Taruna menyebutkan, tiap tahunnya, makanan yang tidak aman membuat 600 juta orang sakit serta menyebabkan sekitar 450 ribu orang meninggal.

"Food security tidak akan terjadi kalau tidak ada yang namanya food safety," kata dia mengingatkan.

Dia pun menyoroti pentingnya pemenuhan nutrisi anak Indonesia, mengingat banyaknya dari mereka yang mengalami tiga masalah gizi, yang pertama stunting sebesar 21,6 persen, kemudian sekitar 40 persen anak mengalami defisiensi mikronutrien contohnya anemia, serta ada juga sekitar 20 persen yang kelebihan nutrisi.

Oleh karena itu, katanya, dukungan yang diberikan untuk swasembada pangan perlu maksimal, karena hal itu berkenaan dengan investasi sumber daya manusia untuk masa depan.

Dalam kesempatan yang sama, Presiden Komisaris Tempo Scan Group Handojo S. Muljadi mengatakan bahwa pihaknya terus mendukung inisiatif pemerintah itu, khususnya swasembada susu, melalui pengolahan susu bubuk dan susu cair yang berkualitas.

"PT. Kian Mulia Manunggal sejak akhir tahun 2022 telah mengoperasikan fasilitas produksi bahan baku intermediary susu untuk mengurangi ketergantungan pada importasi bahan baku susu sehingga berkontribusi dalam upaya peningkatan kemandirian industri dalam negeri, peningkatan pertumbuhan produk dalam negeri dan meningkatkan pemakaian komponen dalam negeri atau TKDN," katanya.

Baca juga: Menekraf Dorong BPOM bantu UMKM kejar pertumbuhan ekonomi 8 persen

Baca juga: Komisi IX desak BPOM tertibkan influencer skincare nakal

Pewarta: Mecca Yumna Ning Prisie
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |