BPOM jajaki kolaborasi strategis dengan ADB di bidang regulasi dan lab

3 hours ago 3

Jakarta (ANTARA) - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Asian Development Bank (ADB) menjajaki kolaborasi strategis dalam hal sistem regulasi, contohnya harmonisasi dengan regulasi ASEAN, serta penguatan kapasitas laboratorium pengawasan obat dan makanan serta sumber daya manusianya.

Dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar menggarisbawahi peran penting laboratorium dalam sistem pengawasan nasional terhadap obat dan makanan.

Untuk menjawab tantangan global dan meningkatnya ekspektasi publik, kata Taruna, pihaknya merancang desain besar 2023-2045 dalam hal penguatan lab pengawasan makanan dan obat.

"Grand design laboratorium BPOM mencakup berbagai strategi utama, antara lain Jaringan Laboratorium Terintegrasi – Membangun distribusi laboratorium yang optimal dan saling terhubung melalui jaringan laboratorium terpadu untuk cakupan pengawasan yang lebih luas," katanya.

Kemudian, konsep laboratorium yang hijau dan berkelanjutan, di mana mereka menerapkan prinsip keberlanjutan dalam pengelolaan laboratorium, termasuk efisiensi energi dan konservasi sumber daya. Ketiga, katanya, transformasi digital laboratorium.

Baca juga: BPOM fasilitasi inisiatif pemenuhan susu guna capai swasembada pangan

Baca juga: BPOM pastikan praktik baik dalam industri pangan guna optimalkan MBG

Pihaknya juga berencana membangun 43 kantor regional dan laboratorium pengawasan nasional sebagai bagian dari implementasi desain besar tersebut. Dalam hal ini, BPOM mengajukan dukungan dari ADB untuk pengembangan infrastruktur laboratorium yang berstandar internasional.

Selain penguatan laboratorium, BPOM dan ADB juga mengeksplorasi peluang kerja sama di berbagai bidang strategis, termasuk harmonisasi regulasi dengan standar ASEAN dan global, kesiapsiagaan pandemi, serta kolaborasi dengan sektor swasta dalam pengembangan inovasi.

Taruna juga menekankan pentingnya pengembangan kapasitas SDM melalui program pelatihan dan berbagi ilmu dengan dukungan ADB.

“Kami optimistis bahwa kerja sama antara BPOM dan ADB akan menjadi langkah transformatif dalam memperkuat sistem regulasi di Indonesia,” katanya.

Dalam keterangan yang sama, Director of Human and Social Development ADB, Sectors Group Karin Schelzig menyambut dengan terbuka rencana keberlanjutan kerja sama bersama BPOM. Karin mengatakan ADB dan Indonesia telah menjalin kerja sama dalam berbagai proyek infrastruktur dan pengembangan sumber daya manusia.

“Kami berkomitmen untuk melanjutkan kolaborasi ini, dan BPOM sebagai bagian dari Pemerintah Indonesia memenuhi syarat untuk mendapatkan dukungan ADB karena mendukung prioritas nasional, termasuk ketahanan pangan dan pembangunan SDM sebagaimana yang diusung oleh Presiden Prabowo Subianto,” ujarnya.

Pewarta: Mecca Yumna Ning Prisie
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |