Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia menyalurkan uang tunai beserta empat truk bantuan yang terdiri dari sembako, pakaian, dan perlengkapan sehari-hari untuk disalurkan kepada korban bencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Menteri KP2MI, Mukhtarudin yang didampingi oleh Wakil Menteri KP2MI Christina Aryani dan Dzulfikar Ahmad Tawalla, sebelum melepas konvoi truk bantuan di Jakarta, Jumat, menjelaskan bahwa bantuan berasal dari donasi pegawai kementerian dan stakeholder terkait yang dikumpulkan sejak empat hari lalu atau pada Senin (1/12).
“Kami KP2MI menggalang donasi dari stakeholder yang terkait, dari pegawai, kemudian mitra dan terkumpul lah berupa barang dan uang yang nanti akan kami salurkan melalui pemerintah yaitu BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana),” kata Menteri Mukhtarudin.
Kendati tidak menyebutkan jumlah masing-masing barang yang disalurkan, Mukhtarudin merinci bahwa bantuan tersebut terdiri dari makanan, minuman, lalu kebutuhan sehari-hari seperti pakaian, tenda, hingga perahu karet.
Penyaluran bantuan melalui BNPB dilakukan atas dasar pertimbangan badan tersebut mempunyai data mengenai titik-titik lokasi yang membutuhkan bantuan serta mengetahui pola mobilisasi yang lebih tepat.
“Semoga bantuan ini bisa membantu meringankan beban masyarakat dalam rangka kita meringankan kebutuhan baik di makanan, minuman dan kebutuhan sehari-hari di masyarakat yang terdampak Selanjutnya tentu ini kami serahkan ke BNPB dan BNPB yang nanti akan menyalurkan sesuai dengan kebutuhan daerah masing-masing,” tambah Mukhtarudin.
Adapun jumlah korban jiwa akibat bencana banjir bandang dan longsor yang menerjang tiga provinsi di Sumatera terus meningkat. Berdasarkan data terbaru BNPB pada Jumat siang, jumlah korban meninggal bertambah menjadi 846 orang dengan 547 lainnya masih dinyatakan hilang.
Aceh menjadi provinsi paling terdampak, dengan total 325 korban meninggal. Lalu, Sumatera Utara dengan 311 orang dan Sumatera Barat 210 korban meninggal.
Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































