KP2MI, Kemenpar selaraskan Desa Migran Emas dengan Desa Wisata

2 months ago 5

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI) menandatangani nota kesepahaman dengan Kementerian Pariwisata (Kemenpar) untuk menyelaraskan program Desa Migran Emas dengan program Desa Wisata.

Desa Migran Emas merupakan inisiatif dari Kementerian Ketenagakerjaan pada awal Januari 2025 untuk memberdayakan dan melindungi calon pekerja migran dan keluarganya sejak dari desa. Desa Wisata merujuk pada desa yang dikembangkan oleh Kemenpar sebagai destinasi wisata berbasis komunitas dan memanfaatkan potensi lokal.

"Kami tentu berharap ada kerja sama Desa Migran Emas dengan Desa Wisata yang ada, yang kita nanti integrasikan, termasuk dengan koperasi sehingga bisa menjadi satu kesatuan kolaborasi yang menarik, positif, dan bermanfaat," kata Menteri P2MI Abdul Kadir Karding dalam acara penandatangan nota kesepahaman itu di Jakarta pada Senin (14/7).

Dia mengatakan bahwa Desa Wisata kerap beririsan dengan Desa Migran Emas, sehingga diperlukan sinergi pengelolaan kedua program itu untuk mengembangkan sektor wisata.

Kerja sama tersebut juga akan memberikan kesempatan bagi pekerja migran Indonesia untuk menjadi duta wisata, katanya.

Dia juga menyampaikan kepada Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana tentang tingginya permintaan terhadap tenaga kerja hospitality di luar negeri.

Karding berharap Kemenpar ikut membantu menyediakan calon pekerja terlatih yang cocok untuk ditempatkan di luar negeri seperti negara-negara di Eropa, Uni Emirat Arab, hingga Maldive.

Dia menambahkan bahwa kerja sama pengembangan sumber daya manusia diperlukan karena kebutuhan pekerja di sektor hospitality, spa, dan sebagainya di luar negeri cukup besar.

"Tentu prioritasnya tetap harus kebutuhan dalam negeri dulu, setelah itu baru kita nanti bekerja sama, bisa dalam bentuk pelatihan dan sebagainya," kata Karding.

Pada kesempatan yang sama, Widiyanti mengatakan bahwa pekerja migran adalah pahlawan yang juga bisa menjadi representasi wajah Indonesia di negara tempat mereka bekerja.

Untuk mendukung peran tersebut, Kemenpar meluncurkan program pelatihan "Wonderful Indonesia Hospitality Skills" yang membekali calon pekerja migran Indonesia dengan keterampilan dasar pariwisata dan pelayanan.

"Harapannya, para pekerja migran Indonesia dapat tampil lebih percaya diri, komunikatif, dan membawa cipta positif Indonesia dalam interaksi mereka di luar negeri," kata Widiyanti.

Terkait penyelarasan Desa Migran Emas dengan Desa Wisata, Widiyanti menyampaikan bahwa pihaknya akan mendorong agar Desa Migran Emas dapat berkembang menjadi Desa Wisata dengan kekuatan budaya, alam, dan kearifan lokal dengan daya tarik utama.

"Penandatanganan (MoU) ini menandai awal kerja nyata, pekerja migran Indonesia membawa pengalaman dan semangat untuk membangun kampung halamannya. Melalui mereka, pariwisata tumbuh sebagai penggerak komunitas, jembatan budaya, dan media promosi Indonesia di kancah global,” kata dia.

Baca juga: KP2MI, Kemlu bahas penguatan pelindungan pekerja migran
Baca juga: Desa wisata Sade Lombok jadi percontohan "Eco Village"

Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |