Kota Surabaya finalis Bloomberg Philanthropies Mayors Challenge

1 month ago 17

Surabaya (ANTARA) - Kota Surabaya dinobatkan masuk dalam 50 finalis Bloomberg Philanthropies Mayors Challenge 2025, karena dinilai menjadi salah satu kota di dunia yang memiliki ide-ide ambisius untuk meningkatkan kualitas kota dan kehidupan penduduknya.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi di Kota Surabaya, Kamis, mengatakan dalam kompetisi Bloomberg Philanthropies Mayors Challenge ada empat kota di Asia Tenggara yang terpilih sebagai finalis, yakni Kota Pasig, Kota Naga, dan Kota Cauayan dari Filipina, serta Surabaya, Indonesia.

"Keempat kota ini, merupakan bagian dari anggota Local Government for Sustainability (ICLEI) atau pemerintah daerah berkelanjutan yang mendorong pembangunan rendah emisi, berbasis alam, adil, berketahanan, dan sirkular," katanya.

Baca juga: Limbah popok bekas diubah pelajar SMP di Surabaya menjadi pupuk

Ia mengemukakan dalam kompetisi ini, Surabaya akan menerima pendanaan dan dukungan dari Bloomberg Philanthropies Mayors Challenge untuk meningkatkan pengelolaan air bersih, limbah, sanitasi, pengembangan ekonomi, dan tenaga kerja.

"Upaya ini akan dilakukan untuk mengatasi salah satu masalah limbah plastik yang paling berbahaya, yaitu popok sekali pakai. Popok ini mencemari sungai yang digunakan sebagai sumber vital kita, dan itu membanjiri tempat pembuangan akhir (TPA)," katanya.

Ia mengatakan supaya popok sekali pakai tidak mencemari lingkungan, Surabaya berinisiatif mensosialisasikan kepada masyarakat agar menggunakan popok guna ulang yang diproduksi secara lokal.

"Melalui popok guna ulang, Surabaya merintis solusi berkelanjutan yang melindungi lingkungan dan pasokan air kita, sekaligus menciptakan lapangan kerja lokal," tuturnya.

Ia menjelaskan polusi limbah popok sekali pakai sudah sejak lama belum mampu diatasi dengan baik.

"Limbah popok sekali pakai adalah tantangan yang ingin sekali kami atasi, dengan dukungan ini kami dapat memenuhi kebutuhan warga sekaligus menghidupkan kembali layanan penting di kota ini bagi komunitas kami," katanya.

Baca juga: Bioplastik singkong solusi atasi limbah popok bayi karya mahasiswa UB

Baca juga: Pemkot Surabaya beri bonus pelapor pembuang sampah sembarangan

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian, dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kota Surabaya Irvan Wahyudrajad mengatakan dalam kompetisi ini setiap kota finalis akan menerima dana hibah sebesar USD 50.000 yang digunakan untuk menguji dan menyempurnakan ide-ide mereka.

"Selain itu, kota finalis juga mendapatkan dukungan dari para ahli selama beberapa bulan mendatang. Setelah ini, akan ada 25 kota teratas yang akan diumumkan pada awal 2026, masing-masing akan dianugerahi USD 1 juta dan diberi bantuan teknis jangka panjang untuk meningkatkan dan mengimplementasikan inovasi mereka," katanya.

Pewarta: Indra Setiawan
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |