Banda Aceh (ANTARA) - Bupati Aceh Timur Iskandar Usman Alfarlaky mengatakan korban bencana banjir di kawasan Lokop, Kabupaten Aceh Timur, membutuh hunian sementara karena sebagian mereka kehilangan tempat tinggal.
"Kebutuhan paling mendesak korban bencana di Lokop, Kabupaten Aceh Timur adalah rumah hunian sementara untuk tempat tinggal sementara karena rumah mereka hilang dan rusak berat," kata Iskandar Usman Alfarlaky, di Aceh Timur, Jumat.
Bupati menyebutkan kondisi warga hingga kini masih memprihatinkan pascabanjir besar melanda wilayah Lokop dan sekitarnya. Selain kehilangan harta benda, banyak kehilangan tempat tinggal karena rumah mereka hilang dan hanyut dibawa arus banjir.
Selain hunian, kata Iskandar Usman Alfarlaky, warga juga masih membutuhkan tenda-tenda pengungsian, termasuk tenda darurat untuk kegiatan belajar mengajar
Bupati mengatakan hampir 70 persen bangunan sekolah mengalami kerusakan akibat banjir. Bahkan sebagian fasilitas sekolah tidak bisa digunakan sama sekali.
"Tenda darurat untuk ruang belajar juga dibutuhkan saat ini agar anak-anak di pedalaman Kabupaten Aceh Timur tetap bisa bersekolah setelah banyak sekolah rusak akibat banjir. Begitu juga kebutuhan peralatan dan perlengkapan belajar peserta didik," katanya.
Tidak hanya untuk anak sekolah, kata dia, kelompok rentan juga memerlukan kebutuhan mendesak seperti perlengkapan bayi di antaranya susu, popok, serta pembalut untuk pengungsi perempuan.
Bupati menambahkan logistik korban bencana juga masih kekurangan seperti air bersih, perlengkapan mandi dan peralatan cuci, serta pakaian dan lainnya.
Kondisi sektor kesehatan pun masih dalam keadaan darurat, kata dia, pasokan obat-obatan untuk puskesmas dan rumah sakit sangat terbatas. Sementara kebutuhan layanan kesehatan terus meningkat akibat banyaknya warga yang sakit pasca banjir.
"Ada satu rumah sakit dilaporkan lumpuh total akibat terendam banjir, sehingga pelayanan medis menjadi terganggu. Begitu juga dengan ambulans, hampir semuanya mengalami kerusakan," katanya.
Iskandar Usman mengharapkan pemulihan pascabencana tidak hanya berfokus pada bantuan makanan, tetapi juga pada pemulihan tempat tinggal, pendidikan, dan layanan kesehatan.
"Warga kehilangan rumah, anak-anak juga tidak bisa sekolah. Kami sangat berharap ada hunian sementara dan tenda sekolah agar kehidupan bisa kembali berjalan walau dalam keterbatasan," kata Bupati itu.
Baca juga: Tim Pemkab Aceh Timur terobos wilayah terisolasi salurkan bantuan
Baca juga: BPBD Aceh Timur dirikan tenda bagi pengungsi korban banjir di 234 titik
Baca juga: Sebanyak 83 rumah di pedalaman Aceh Timur hilang terseret banjir
Pewarta: M.Haris Setiady Agus
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































