Beijing (ANTARA) - Konferensi Akademik Internasional "Memperingati 70 Tahun Konferensi Bandung" diadakan di Beijing pada Selasa (15/4).
Para pakar, akademisi, dan utusan diplomatik dari berbagai negara Asia serta Afrika menghadiri konferensi tersebut, dan melakukan diskusi mendalam mengenai berbagai hal seperti semangat pada masa kini dan signifikansi praktis Konferensi Bandung atau Konferensi Tingkat Tinggi Asia-Afrika (KAA) tahun 1955, komunitas masa depan bersama bagi umat manusia, dan pembangunan "Global South".
Duta Besar Republik Indonesia untuk China Djauhari Oratmangun mengatakan Konferensi Bandung menyerukan pembentukan sebuah tatanan internasional baru yang lebih adil, yang secara kuat mendorong Gerakan Nonblok dan perjuangan dekolonisasi di Asia dan Afrika.
"Kita perlu memperdalam kerja sama Selatan-Selatan, meningkatkan konektivitas regional, mendorong transformasi digital, dan mereformasi struktur tata kelola global," ujarnya.
Duta Besar Departemen Urusan Asia di Kementerian Luar Negeri China Yu Hong mengungkapkan negara-negara Asia dan Afrika harus terus melanjutkan semangat Konferensi Bandung, menjunjung tinggi independensi, solidaritas, gotong royong, keterbukaan, dan hasil yang saling menguntungkan, serta terus memberikan konotasi baru pada Semangat Bandung sesuai dengan perkembangan zaman.

Sekretaris Jenderal Akademi Ilmu Sosial China Zhao Zhimin mengatakan bahwa meninjau kembali dan meneruskan Semangat Bandung bukan hanya merupakan bentuk penghargaan yang mendalam terhadap sejarah, namun juga menjadi cara untuk merevitalisasi "Global South", meningkatkan tata kelola global, dan membangun komunitas dengan masa depan bersama bagi umat manusia.
Sementara Li Xiangyang, Direktur Institut Strategi Asia Pasifik dan Global di bawah naungan Akademi Ilmu Sosial China, menuturkan konferensi ini merupakan sebuah peluang untuk membangun lebih banyak konsensus dan kekuatan untuk mengimplementasikan lebih lanjut Semangat Bandung serta mempromosikan tatanan dan sistem internasional yang lebih adil dan setara
Konferensi tersebut diselenggarakan oleh Institut Strategi Asia Pasifik dan Global di bawah naungan Akademi Ilmu Sosial China dan Institut Asia Barat dan Afrika di bawah naungan Akademi Ilmu Sosial China.
Pewarta: Xinhua
Editor: Ade irma Junida
Copyright © ANTARA 2025