Jakarta (ANTARA) - Catcalling, atau pelecehan secara verbal di tempat umum, sering kali dialami banyak perempuan. Bentuknya bisa berupa siulan, komentar bernada seksual, hingga panggilan yang tak diinginkan.
Meski terdengar sepele bagi sebagian orang, nyatanya catcalling bisa meninggalkan rasa tidak nyaman bahkan trauma bagi korbannya. Tindakan ini menciptakan ruang publik yang tidak aman dan membatasi kebebasan perempuan dalam beraktivitas.
Berikut ini delapan cara yang bisa kamu lakukan untuk menghadapi catcalling dengan lebih percaya diri dan tetap aman:
1. Utamakan keselamatan diri
Saat mengalami catcalling, hal paling penting adalah tetap tenang dan prioritaskan keselamatan. Jika merasa tidak aman, segera berpindah ke tempat yang ramai atau cari bantuan dari orang di sekitar atau petugas keamanan.
2. Jangan langsung merespons
Mengabaikan pelaku sering kali menjadi pilihan terbaik. Banyak dari mereka hanya ingin mencari perhatian atau reaksi. Dengan tidak merespons, kamu menunjukkan bahwa perilaku mereka tidak layak ditanggapi.
3. Tegakkan kepala dan tunjukkan sikap tegas
Postur tubuh bisa berbicara banyak. Jalanlah dengan tegap, jangan menunduk, dan tunjukkan bahwa kamu percaya diri. Sikap ini bisa membuat pelaku berpikir dua kali sebelum mengulangi tindakannya.
4. Tegur dengan kalimat sederhana (Jika aman)
Jika kamu merasa situasinya aman, berani berkata “Tolong berhenti” atau “Itu tidak sopan” dengan suara tegas bisa jadi sinyal kuat bahwa kamu tidak bisa diperlakukan seenaknya.
5. Bawa alat pengaman pribadi
Tidak ada salahnya membawa alat pengaman seperti peluit, alarm kecil, atau semprotan cabai (jika legal). Alat ini bisa jadi penyelamat dalam kondisi darurat. Pastikan kamu tahu cara menggunakannya.
6. Dokumentasikan kejadian
Kalau memungkinkan, catat atau rekam kejadian catcalling yang kamu alami. Informasi seperti waktu, lokasi, dan ciri-ciri pelaku bisa jadi bukti penting kalau kamu memutuskan untuk melaporkannya.
7. Jangan pendam sendiri
Pelecehan bisa menimbulkan luka batin. Jangan ragu untuk bercerita pada orang yang kamu percaya atau cari dukungan dari komunitas. Jika merasa butuh, konsultasi dengan psikolog juga bisa sangat membantu.
8. Edukasi diri dan orang sekitar
Semakin banyak yang tahu bahwa catcalling adalah bentuk pelecehan, semakin besar peluang kita untuk mencegahnya. Bagikan informasi ini ke teman atau keluarga, dan dukung kampanye yang menyuarakan ruang publik yang aman dan setara.
Dengan demikian, catalling bukan sekadar gangguan kecil. Ini adalah bentuk pelecehan yang perlu dihentikan. Kamu berhak merasa aman di mana pun berada. Dengan mengenali langkah-langkah di atas, Anda bisa melindungi diri sekaligus ikut menciptakan ruang publik yang lebih aman dan ramah bagi semua.
Baca juga: Mengenal "catcalling". pelecehan seksual yang sering dialami wanita
Baca juga: Mengenal Aviana Malik, host debat Pilkada yang berani lawan pelecehan
Baca juga: Polisi agendakan klarifikasi korban "catcalling" Gili Trawangan
Pewarta: M. Hilal Eka Saputra Harahap
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.