Madiun (ANTARA) - Ketua DPRD Kota Madiun Armaya menegaskan pihaknya menampung seluruh aspirasi massa gabungan yang menggelar aksi di depan gedung dewan setempat, Sabtu sore, termasuk terkait keadilan bagi almarhum Affan Kurniawan.
Armaya menyatakan siap untuk meneruskan aspirasi tersebut kepada DPR RI. Aspirasi tersebut diterima dengan penandatangan komitmen oleh Ketua DPRD Kota Madiun di hadapan massa.
"Tuntutan untuk DPR RI, pasti akan saya sampaikan ke DPR RI. Tidak hanya aksi kali ini, demo atau aspirasi sebelumnya juga kita sampaikan," ujar Armaya saat menemui massa dari gabungan mahasiswa, organisasi masyarakat, dan perwakilan ojek daring.
Dia menyebutkan sejumlah aspirasi tuntutan yang disampaikan massa dalam aksi di halaman gedung DPRD tersebut, antara lain tuntutan reformasi DPR, meliputi tolak kenaikan tunjangan dan gaji DPR dan lainnya, serta reformasi Polri, termasuk menuntut investigasi independen, transparan, dan akuntabel atas meninggalnya saudara Affan Kurniawan.
Pantauan di lokasi tampak demonstrasi yang dilakukan ribuan orang dari berbagai elemen seperti mahasiswa, pengemudi ojek daring, hingga warga umum di depan Gedung DPRD Kota Madiun tersebut berujung ricuh.
Baca juga: Polres Madiun-komunitas ojol gelar Shalat Gaib untuk Affan Kurniawan
Massa melemparkan batu hingga botol air ke arah gedung wakil rakyat. Pihak kepolisian yang berjaga dan koordinator aksi berusaha meredam aksi anarkis massa.
Personel pengamanan dari Polres Madiun Kota terpaksa menyemprotkan air dari Water Canon saat massa berusaha merobohkan gerbang masuk kantor wakil rakyat yang berada di Jalan Taman Praja Kota Madiun tersebut.
Bahkan, mereka juga merangsek masuk dengan memanjat pagar pembatas. Ketua DPRD Kota Madiun serta Kapolres Madiun Kota dan Dandim 0803/Madiun turut meredam massa.
Usai kericuhan mereda, perwakilan massa melakukan orasi dan menyampaikan aspirasi mereka, dengan beberapa tuntutan disampaikan di hadapan Ketua DPRD Kota Madiun, Armaya.
"Menuntut investigasi independen, transparan, dan akuntabel atas meninggalnya Affan. Kemudian pecat dan adili aparat yang represif serta tegakkan etika dan moral politik oleh DPR RI," kata massa.
Hingga Sabtu malam, meski massa telah berangsur membubarkan diri saat petang hari, namun polisi dan TNI masih melakukan pengamanan di area gedung DPRD Kota Madiun.
Pengamanan ketat juga dilakukan di gedung Balai Kota Madiun dan Mako Polres Madiun Kota.
Baca juga: Khofifah dengarkan aspirasi masyarakat dengan ajak masuk Grahadi
Baca juga: Ojol dan Polda Jatim-Kodam Brawijaya nyalakan 1.000 lilin untuk Affan
Pewarta: Louis Rika Stevani
Editor: Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.