Jakarta (ANTARA) - Mahkamah Agung Brasil diminta untuk memberhentikan Presiden Konfederasi Sepak Bola Brasil (CBF), Ednaldo Rodrigues, terkait dugaan penggunaan tanda tangan palsu dalam sebuah dokumen.
Dokumen itu diyakini sebagai kunci yang memperkuat posisinya sebagai presiden CBF, demikian dikutip dari The Athletic, Kamis.
Permintaan ini diajukan oleh anggota kongres Daniela Carneiro kepada hakim senior Mahkamah Agung, Gilmar Mendes. Dalam suratnya, Carneiro meminta kasus ini mendapat perhatian dan Rodrigues diberhentikan dari posisinya, karena terdapat kemungkinan adanya tanda tangan tidak otentik dalam dokumen tersebut.
Baca juga: Ancelotti enggan bahas rumor latih timnas Brasil
Kesepakatan yang ditandatangani Wakil Presiden CBF, Antonio Carlos Nunes de Lima itu, memperkuat cengkeraman Rodrigues sebagai pucuk pimpinan organisasi.
Rodrigues telah menjabat sebagai Presiden CBF sejak 2022 dan terpilih kembali tanpa pesaing pada Maret 2025.
Menurut surat tersebut, laporan medis pada 2023 menunjukkan bahwa Nunes de Lima mengalami penurunan kapasitas fisik dan kognitif. Carneiro mengklaim bahwa Nunes de Lima mungkin telah menandatangani dokumen tersebut tanpa kapasitas penuh untuk memahami isi perjanjian, atau tanda tangannya dipalsukan tanpa persetujuannya.
CBF membantah tuduhan ini, dan dalam pernyataan resminya menegaskan bahwa "semua tindakan terkait perjanjian tersebut dilakukan sesuai dengan hukum" dan "prosesnya sah dan legitimate."
Meski demikian, CBF belum memberikan komentar lebih lanjut mengenai kondisi kesehatan Nunes de Lima.
Baca juga: Ancelotti dikabarkan akan tinggalkan Real Madrid untuk latih Brasil
Carneiro memperingatkan bahwa jika Rodrigues tetap menjabat sebagai presiden, hal itu dapat merusak citra CBF di mata masyarakat Brasil sekaligus mengurangi kepercayaan publik terhadap federasi.
Masalah ini muncul ke permukaan di saat CBF sedang mencari pelatih timnas Brasil yang baru, setelah mereka memecat Dorival Junior pada Maret.
Pelatih Real Madrid, Carlo Ancelotti, disebut-sebut merupakan kandidat utama untuk posisi tersebut. Ancelotti bahkan telah berdiskusi dengan perwakilan CBF pada Maret 2025.
Ancelotti diperkirakan akan meneken kontrak menjadi pelatih timnas Brasil dengan durasi kerja satu tahun hingga Piala Dunia 2026. Namun, proses itu tertunda karena Ancelotti harus menyelesaikan kontraknya di Real Madrid terlebih dahulu.
Rodrigues telah menjabat sebagai presiden CBF sejak 2022 dan terpilih kembali tanpa lawan pada Maret lalu.
Sementara itu, mantan penyerang timnas Brasil, Ronaldo, menarik diri dari pencalonan presiden CBF, setelah sebelumnya sempat bersaing dengan Rodrigues.
Baca juga: Argentina gasak Brasil 4-1
Pewarta: A Rauf Andar Adipati
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2025