Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko memastikan tidak ada perselisihan riset dengan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek).
Dalam rapat kerja bersama Komisi X DPR RI di Jakarta, Kamis, Handoko menjelaskan kedua pihak tersebut justru saling bekerja sama dalam melakukan riset dan inovasi.
"Sebenarnya antara kami sudah bersepakat. Jadi intinya kita memakai basis best practices di luar negeri bahwa lembaga riset besar itu memang harus selalu ada di semua negara," katanya.
Handoko menjelaskan perbedaan utama antara riset di BRIN dan pendidikan tinggi adalah sifat riset di BRIN yang merupakan payung riset.
Ia memberi contoh bahwa payung riset merupakan riset yang berskala besar dan harus dilakukan bertahun-tahun. Misalnya, terkait riset biodiversitas yang harus menggunakan kapal riset ke wilayah lautan, ataupun riset yang berkenaan dengan fasilitas strategis seperti reaktor nuklir.
Baca juga: BRIN: Diplomasi RI dengan kekuatan global mendukung ekonomi biru
"(Riset) itu kami yang melakukan, tetapi kami melakukan selalu bersama kampus. Karena, seluruh program riset di BRIN itu wajib dibuka untuk mengikutsertakan teman-teman dari kampus dan juga dari industri," ujarnya.
Handoko juga memastikan sekitar 60 persen anggaran riset BRIN dimanfaatkan oleh para akademisi di perguruan tinggi untuk melakukan riset di berbagai kawasan riset BRIN.
Misalnya, ungkap dia, seperti pada Kawasan Sains dan Teknologi (KST) Soekarno, Cibinong, Bogor, Jawa Barat yang saat ini menampung sekitar 60 persen akademisi dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia.
"Jadi, secara umum kami selalu bersinergi, itu sebabnya juga mengapa kami membuat program dengan PTN-BH. Misalnya degree by research yang memungkinkan teman-teman mahasiswa S2-S3 untuk mendapatkan degree S2-S3 tidak melulu kuliah di kampus, tetapi berbasis riset yang dilakukan di BRIN bersama-sama dengan supervisor promotor yang ada di kampus dan periset senior BRIN," tutur Laksana Tri Handoko.
Sebelumnya, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto juga menyatakan hal yang sama terkait riset yang dilakukan oleh perguruan tinggi dengan BRIN.
Melalui kerja sama ini, ia berharap kebutuhan riset yang menjadi Astacita Presiden Prabowo dapat terwujud, untuk menciptakan manfaat yang nantinya bisa disalurkan kepada masyarakat.
"Memang betul sudah ada pembagian yang jelas antara Kementerian kita, terutama pelaksanaan risetnya dengan BRIN," ucap Brian.
Baca juga: Wakil Kepala BRIN minta profesor riset jadi teladan bagi periset lain
Pewarta: Sean Filo Muhamad
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.