Kemendagri: Inovasi jadi kunci penguatan pelayanan publik-perekonomian

2 hours ago 2

Jakarta (ANTARA) - Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menyatakan bahwa inovasi merupakan kunci penting dalam memperkuat pelayanan publik sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.

Demikian disampaikan Kepala BSKDN Yusharto Huntoyungo dalam kegiatan "Strategi Penguatan Kebijakan dan Sinergi Inovasi Daerah Kabupaten Tulungagung" di Kantor Bupati Tulungagung, Jawa Timur, Selasa.

"Banyak yang masih berasumsi kalau inovasi itu selalu berkaitan dengan teknologi dan harus didukung dengan anggaran misalnya, padahal bukan demikian, inovasi pada dasarnya adalah menemukan cara baru yang lebih efisien, efektif dan bermanfaat untuk masyarakat," kata Yusharto dikutip dari keterangan tertulis yang diterima di Jakarta.

Menurutnya, inovasi harus berorientasi pada peningkatan kualitas layanan publik, penghematan biaya, dan pada akhirnya memberi dampak nyata terhadap kesejahteraan masyarakat.

Sementara itu, kata dia, berdasarkan laporan indeks inovasi daerah (IID), Kabupaten Tulungagung menunjukkan perkembangan positif. Pada 2024, Tulungagung meraih predikat Inovatif dengan total 82 inovasi yang dilaporkan.

Dari jumlah tersebut, 81 inovasi sudah berada pada tahap penerapan, satu masih dalam tahap inisiatif, dan belum ada inovasi pada tahap uji coba.

Baca juga: Kemendagri: Inovasi tidak mesti berbentuk aplikasi

Pada 2025, dia berharap capaian tersebut diharapkan terus meningkat sehingga nantinya Tulungagung dapat meraih predikat sangat inovatif.

Untuk itu, Yusharto menekankan agar Tulungagung terus memperkuat variabel penting, di antaranya kualitas sumber daya manusia, output pengetahuan dan teknologi serta hasil kreatif dari implementasi inovasi.

Dia juga mengatakan bahwa inovasi tidak hanya memperbaiki layanan publik di Tulungagung, tetapi juga berperan besar dalam mendukung perekonomian lokal.

Ia mencontohkan bagaimana potensi unggulan Tulungagung seperti hasil pertanian dapat dikembangkan menjadi produk turunan bernilai tambah tinggi, misalnya olahan makanan khas maupun produk berbasis bio-material.

"Di Jepang, bisa mengangkat pisang sebagai ikon olahan dan oleh-oleh terkenal, Tulungagung pun dapat melakukan hal serupa dengan pendekatan inovatif," ujarnya.

Baca juga: Kemendagri: Unsur kebaruan jadi kriteria penting dalam inovasi

Dalam kesempatan tersebut, Yusharto juga mengajak seluruh pemangku kepentingan di Tulungagung untuk terus mendorong budaya inovasi di setiap lini pemerintahan.

Menurutnya, berbagai permasalahan dalam pemerintahan daerah tidak lagi bisa diselesaikan dengan cara lama. Untuk itu, dibutuhkan terobosan baru yang kreatif agar Tulungagung ampuh meningkatkan daya saing dan menghadirkan pelayanan publik yang lebih berkualitas.

"Inovasi harus menghasilkan pengaruh yang besar terhadap kesejahteraan masyarakat, pastikan dengan cara-cara baru atau inovasi ini kita bisa menjadikan daerah Tulungagung menjadi daerah yang lebih maju kedepannya," kata Yusharto.

Baca juga: Kemendagri: Inovasi tak harus baru tapi harus bisa dirasakan

Baca juga: Kemendagri: Anggaran 2026 harus efektif, inovatif, dan berdampak

Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |