Sajian makanan yang direkomendasikan bagi anak yang sedang flu

2 hours ago 2

Jakarta (ANTARA) - Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) merekomendasikan pemberian makanan bergizi yang mudah ditelan kepada anak yang sedang terserang penyakit influenza atau flu.

Anggota Unit Kerja Koordinasi Respirologi IDAI Dr. dr. Nastiti Kaswandani, Sp.A, Subs Resp (K) menyampaikan bahwa anak-anak biasanya susah makan ketika sedang sakit.

"Memang ketika anak sakit, termasuk ketika terkena flu, itu amat sulit untuk mengonsumsi makanan seperti halnya ketika dia sehat," katanya dalam diskusi daring yang diikuti dari Jakarta pada Selasa.

Ketika sedang flu, anak bisa mengalami gejala seperti demam, sakit kepala, sakit tenggorokan, batuk, dan lemas. Gejala-gejala tersebut menimbulkan ketidaknyamanan pada anak.

Dalam kondisi yang demikian, dr. Nastiti menyarankan orang tua menyajikan makanan bergizi yang mudah ditelan seperti bubur.

Bubur yang dibuat dengan menambahkan kaldu serta produk makanan cair yang tersedia di pasaran bisa dijadikan sebagai pilihan, tentunya dengan memperhatikan kandungan gizi makanan.

Menurut dr. Nastiti, bubur maupun produk makanan cair yang kandungan karbohidrat, protein, dan lemaknya dinilai cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi anak bisa dijadikan sebagai pengganti makanan padat ketika anak sedang sakit.

Makanan yang bisa membuat saluran pencernaan bekerja lebih keras seperti makanan berlemak tinggi, makanan berminyak, makanan bersantan, dan makanan pedas sebaiknya tidak diberikan kepada anak ketika sedang terserang flu.

"Terutama lagi, sebetulnya, kalau anak itu tidak mau makan, itu cairan yang penting harus cukup karena cairan sangat diperlukan," kata dr. Nastiti.

"Ketika makan tidak mau, bubur tidak mau, susu bisa digunakan sebagai pengganti makanan untuk mencukupkan cairan maupun energi yang diperlukan oleh anak," ia menambahkan.

Ia mengatakan, orang tua perlu mencari cara untuk memastikan kebutuhan anak akan cairan terpenuhi agar tidak sampai mengalami dehidrasi.

Baca juga: Orang tua dianjurkan mewaspadai gejala influenza pada anak

Dokter Nastiti menyampaikan pentingnya orang tua mewaspadai serangan penyakit influenza pada anak, karena bisa memicu munculnya komplikasi yang membahayakan.

Ia mengatakan bahwa tingkat rawat inap anak usia satu sampai empat tahun akibat influenza dua kali lipat lebih tinggi dibandingkan anak dalam kelompok usia lainnya.

Menurut dia, infeksi virus influenza bisa menyebabkan komplikasi seperti pneumonia, croup (infeksi saluran nafas atas), dan bronkitis pada paru-paru serta peradangan pada otot maupun selaput jantung.

"Influenza juga diasosiasikan dengan toxic shock syndrome, myositis, myoglobinuria, dan gagal ginjal," katanya.

Menurut informasi yang disiarkan di laman resmi Kementerian Kesehatan, penyakit influenza atau flu disebabkan oleh infeksi virus influenza tipe A, B, dan C.

Penyakit yang menyerang sistem pernapasan ini dalam banyak kasus hanya menyebabkan gejala ringan, tetapi dapat menyebabkan komplikasi serius pada bayi dan anak balita.

Gejala flu pada bayi dan anak balita dapat berupa demam tinggi yang tiba-tiba, batuk kering, sakit tenggorokan, pilek, sakit kepala, kelelahan dan lemas, serta nyeri otot dan sendi.

Penularan penyakit influenza bisa dicegah dengan menjalani vaksinasi flu tahunan, menerapkan pola hidup bersih dan sehat, serta menghindari kontak dekat dengan penderita flu.

Baca juga: Vaksin influenza bisa diberikan setahun sekali

Baca juga: Hal yang perlu diperhatikan orang tua saat beri anak makanan sehat

Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |