Pamekasan (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) berupaya meningkatkan kesiagaan warga dalam menghadapi bencana melalui kegiatan Sekolah Lapang Gempa Bumi dan Tsunami di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, Selasa.
"Sekolah Lapang Gempa Bumi dan Tsunami ini merupakan sarana edukasi agar masyarakat dan instansi terkait semakin siap dalam menghadapi potensi bencana alam, baik berupa gempa bumi ataupun tsunami," kata Deputi Bidang Geofisika BMKG Daryono.
Ia menjelaskan kegiatan tersebut digelar di Kabupaten Pamekasan karena wilayah ini termasuk salah satu kabupaten di Jawa Timur yang rawan gempa bumi, terutama akibat aktivitas Sesar Rembang Madura Kangean Sakala (RMKS).
Kegiatan meliputi sesi paparan dan diskusi mengenai potensi gempa dan tsunami di wilayah Kabupaten Pamekasan, sistem dan produk peringatan dini tsunami oleh BMKG, kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana gempa bumi dan tsunami.
Baca juga: BMKG tingkatkan kapasitas nelayan Natuna melalui sekolah lapang cuaca
Pada kegiatan itu juga digelar simulasi tentang teknik menyelamatkan diri dan teknik berlindung apabila terjadi gempa bumi.
"Sekolah lapang ini penting bagi kita semua, terutama bagi instansi terkait seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan saya berharap ke depan semua fasilitas umum, ada standar operasional prosedur seperti yang diajarkan sekolah lapang ini, ada titik kumpul dan sebagainya," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Pamekasan Masrukin.
Sekolah Lapang Gempa Bumi dan Stunami oleh BMKG di Kabupaten Pamekasan ini diikuti oleh unsur perwakilan BPBD Kabupaten Pamekasan, forkopimda, Dinas Kesehatan, Palang Merah Indonesia, relawan bencana, dan perwakilan media massa.
Kegiatan Sekolah Lapang Gempa Bumi dan Tsunami ini merupakan salah satu ikhtiar untuk memperkuat kapasitas dan koordinasi lintas sektor, serta menanamkan budaya siaga bencana kepada masyarakat.
Ia mengharapkan masyarakat Pamekasan memiliki pemahaman dan respons yang tepat saat bencana terjadi.
Pada kesempatan itu, BMKG juga memasang rambu titik kumpul di beberapa titik strategis di wilayah Pamekasan dan peta seismisitas, bersama Pemkab Pamekasan.
Baca juga: BMKG targetkan 7.730 peserta sekolah lapang tahun 2026
Baca juga: BMKG gelar SLG di Ternate sebagai langkah kesiapsiagaan hadapi bencana
Baca juga: BMKG perkuat peran lindungi kelompok miskin dari perubahan iklim
Pewarta: Abd Aziz
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.