Simalungun (ANTARA) - Kementerian Pariwisata mendorong Geopark Kaldera Toba di Danau Toba, Sumatera Utara berkembang sebagai destinasi wisata berkelas di kawasan barat Indonesia.
Dorongan itu disampaikan Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana saat membuka seminar internasional The 1st International Conference Geotourism Destinastion Toba Caldera UNESCO Global Geopark di Parapat, Simalungun, Selasa.
Geopark lain di Indonesia sebut Widiyanti, mulai mengukuhkan perannya sebagai destinasi, pusat ilmu pengetahuan, serta kawasan pelestarian.
"Kini saatnya Toba menegaskan peran strategisnya di kawasan barat Indonesia," ujarnya.
Kaldera Toba merupakan salah satu landscape paling ikonik yang terbentuk dari peristiwa vulkanik yang paling besar dan menciptakan kaldera raksasa dengan luas lebih dari 7.000 km persegi.
Kaldera Toba juga menjadi rumah bagi beragam hayati endemik serta budaya etnis Batak yang kaya dan terus hidup di sekitarnya.
"Inilah contoh sempurna bagaimana visi geopark hidup menghubungkan ilmu pengetahuan, warisan budaya, dan kemanusiaan," katanya.
Disebutkan, Geopark Kaldera Toba merupakan wujud nyata visi pariwisata Indonesia, sebuah destinasi yang menghadirkan keharmonisan antara alam, budaya, dan ilmu pengetahuan.
Makanya, semua elemen bangsa diajak menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia bukan sekadar destinasi, melainkan mitra sejati dalam berbagai ilmu pengetahuan dan mendorong inovasi.
Baca juga: Peninjauan status Geopark Kaldera Toba dilakukan pada 21-25 Juli 2025
Baca juga: Anggota DPR minta status Geopark Kaldera Toba UNESCO dipertahankan
Pewarta: Juraidi dan Waristo
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.