Sampit (ANTARA) - Wakil Bupati Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah Irawati mengatakan, Kementerian Sosial (Kemensos) meminta agar pihaknya menyediakan tempat sementara untuk Sekolah Rakyat sambil menunggu pembangunan gedung.
"Permintaan itu telah disampaikan ke Bupati Halikinnor yang kemudian memilih gedung asrama haji di Islamic Center, untuk tempat Sekolah Rakyat sementara menunggu gedung dari Kemensos selesai dibangun," kata Irawati di Sampit, Jumat terkait gedung Sekolah Rakyat di daerah itu.
Irawati menyampaikan, permintaan Kemensos itu disampaikan pekan lalu saat pihaknya bersama perwakilan 11 kabupaten lainnya dari Kalimantan Tengah bertemu dengan Sekretaris Jenderal Kemensos Robben Rico dan Wakil Sekjen Kemensos Herman.
Dia menjelaskan, ada beberapa tempat alternatif, tetapi bupati memilih di kawasan Islamic Center karena lebih representatif. Pihaknya juga sudah mengecek kondisi gedung itu dan rencananya 19 Mei dirinya akan kembali ke Kemensos lagi.
Baca juga: Mensos sampaikan 153 calon Kepala Sekolah Rakyat lolos seleksi awal
Lebih lanjut Wabup menjelaskan, Kotim memiliki potensi besar menjalankan Program Sekolah Rakyat, karena baik dari sisi persyaratan maupun kriteria wilayah telah sesuai dengan standar pusat.
“Kotim jelas mempunyai potensi untuk program sekolah rakyat ini, karena apa saja yang diperlukan sudah kita siapkan. Selain itu, angka kemiskinan di Kotim juga paling tinggi di Kalteng dan itu sejalan dengan tujuan dari program tersebut,” jelasnya.
Sementara ini ada empat kabupaten yang mengusulkan dan menyatakan siap untuk menjalankan program Sekolah Rakyat, yakni Kotim, Gunung Mas, Kapuas dan Katingan. Adapun, dari pertemuan itu Kotim dinilai cukup layak.
Salah satu persyaratan yang diminta oleh Kemensos adalah penyediaan lahan 5 hektare untuk pembangunan Sekolah Rakyat dan Kotim telah menyiapkan lahan 5,9 hektare. Tetapi, lahan itu perlu disurvei kembali untuk memenuhi standar dari pusat.
Baca juga: Pemerintah rumuskan skema guru untuk Sekolah Rakyat
“Kami bersama dinas terkait akan melakukan survei terkait kondisi kawasan, kemiringan hingga dataran segala macam. Hasil survei itu menjadi rekomendasi ke Kementerian Pekerjaan Umum (PU), karena program ini melibatkan Kemensos dan Kementerian PU,” ujarnya.
Video pengecekan gedung asrama haji dan hasil survei lahan untuk pembangunan Sekolah Rakyat akan disampaikan langsung ke Kemensos dan Kementerian PU sebagai wujud komitmen dan keseriusan Pemkab Kotim terhadap Program Sekolah Rakyat.
Baca juga: Menteri PU dukung pembangunan infrastruktur program Sekolah Rakyat
Baca juga: Mensos: Sekolah Rakyat tak berlakukan seleksi masuk calon murid
Sementara itu, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Kotim menduduki peringkat tertinggi angka kemiskinan di Kalteng dengan 5,66 persen dari total jumlah penduduk dan hal ini menjadi permasalahan yang terus diupayakan penyelesaiannya oleh pemerintah daerah.
Pewarta: Muhammad Arif Hidayat/Devita Maulina
Editor: Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2025