Garut (ANTARA) - Bupati Garut Abdusy Syakur Amin meminta setiap pemerintah desa untuk aktif menyisir daerahnya untuk memastikan ada anak tidak putus sekolah, terutama di tingkat sekolah menengah pertama (SMP) di Kabupaten Garut, Jawa Barat.
"Di beberapa tempat saya selalu bilang coba cari anak usia SMP, tanya kenapa tidak sekolah," kata Abdusy Syakur di Garut, Jumat.
Ia menuturkan, instruksi kepada jajaran pemerintah desa itu untuk memudahkan proses pencarian, selanjutnya didorong agar mau sekolah sebagai upaya meningkatkan partisipasi pendidikan masyarakat di berbagai pelosok Garut.
Terutama, lanjut dia, bisa mendeteksi seluruh anak-anak dari sebelumnya sudah lulus sekolah dasar (SD) agar dapat memiliki semangat, dan kesadaran mau belajar ke tingkat SMP.
"Kita melihat statistik bahwa angka partisipasi sekolah SD itu hampir 100 persen itu bagus, SMP drop hampir 20 persen, sehingga banyak anak-anak umur SMP tidak sekolah," katanya.
Baca juga: KPAI: Sebaran sekolah belum merata penyebab tingginya anak tak sekolah
Baca juga: Singkawang terapkan wajib belajar 13 tahun mulai tahun 2025
Ia berharap upaya yang dilakukan saat ini bisa mengetahui langsung alasan apa saja sehingga tidak melanjutkan ke SMP, selanjutnya menjadi perhatian pemerintah untuk menyelesaikan alasannya itu.
Jika di suatu daerah itu tidak ada bangunan sekolah tingkat SMP, apabila ada tapi jaraknya sangat jauh berkilo-kilo meter maka pemerintah harus merencanakan membangun sekolah terdekat.
Begitu juga jika masalahnya karena ekonomi atau biaya, maka pemerintah harus membantu memfasilitasi agar setiap anak bisa bersekolah.
"Pertama faktor ekonomi, kedua akses karena sekolahnya jauh, seperti di Desa Karyasari (Kecamatan Banyuresmi) itu enggak ada SMP, SMP-nya di Kecamatan Leuwigoong," katanya.
Terkait solusinya, kata dia, pemerintah dalam jangka pendeknya akan membuat sekolah satu atap dengan memanfaatkan bangunan SD yang ada di sekitar daerah itu.
Baca juga: KPAI tekankan sinergi K/L dan pemda tangani masalah anak tidak sekolah
Baca juga: Disdikpora Cianjur targetkan tahun 2025 tidak ada anak putus sekolah
Selanjutnya untuk solusi jangka panjangnya, menurut Bupati, yaitu membangun sekolah tingkat SMP baik negeri maupun swasta yang bisa menampung anak-anak agar tidak putus sekolah di daerah sekitarnya.
Ia berharap anak-anak sebagai generasi bangsa itu mau melanjutkan sekolah maka bisa memberikan jaminan masa depan yang lebih baik secara sosial, ekonomi, dan sebagainya.
"Ujungnya itu (hidup menjadi lebih baik), biasanya ada keterikatan kondisinya antara pendidikan dan kemampuan ekonomi," katanya.
Kepala Desa Karyasari, Gaya Mulyana menyatakan siap menelusuri untuk mencari anak-anak yang tidak sekolah atau tidak melanjutkan sekolah ke tingkat SMP.
"Ini yang menjadi perhatian kami di sektor pendidikan, tidak ada lagi anak putus sekolah, untuk itu harapan kami bisa membangun sekolah di sini," katanya.
Baca juga: Kadindik Jatim sampaikan bantuan gubernur untuk siswa putus sekolah
Baca juga: Disdikbud Kaltim fokuskan upaya penanganan 16 ribu anak putus sekolah
Pewarta: Feri Purnama
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2025