Pamekasan (ANTARA) - Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, mengaku sangat terbantu dengan Program Keluarga Harapan (PKH) dari Kementerian Sosial (Kemensos) RI dalam memenuhi kebutuhan dasar, akses kesehatan, dan keberlangsungan pendidikan anak-anak mereka.
"Saya sangat terbantu dengan adanya program ini, terutama untuk biaya pendidikan anak-anak," kata Penerima Bantuan PKH di Kabupaten Pamekasan, Salamah, Kamis.
Warga Jalan Kowel Jaya, RT003, RW003, Kelurahan Kowel, Kecamatan Pamekasan ini menerima bantuan, menjadi peserta PKH sejak 2021.
Ibu dua orang anak ini mengaku kini tidak khawatir lagi untuk biaya pendidikan anak-anaknya, termasuk dalam mengakses kesehatan. Sebab bantuan yang diterima tidak hanya bantuan dalam bidang pendidikan, juga akses kesehatan dan kebutuhan dasar, seperti bantuan pangan.
Salamah mengaku setiap tiga bulan sekali ia menerima Rp375 ribu yang ditransfer secara langsung ke nomor rekening miliknya.
Baca juga: Kemensos dan Kementerian UMKM kolaborasi berdayakan warga miskin
"Uang ini baru saya ambil, kalau anak saya membutuhkan biaya. Karena menurut petugas pendamping, ini adalah untuk biaya pendidikan anak saya yang duduk di bangku MTs," katanya.
Salamah kini memiliki dua anak yakni ina Januariska yang kini menempuh pendidikan di MTs Negeri 3 Pamekasan dan Sofwan Ilmi Azis (PAUD).
Selain bantuan dalam bentuk uang, jenis bantuan lain juga dirasakan istri Nitrah (35) ini adalah pembinaan oleh tim pendamping PKH. Setiap bulan para penerima PKH berkumpul dan diberi bimbingan langsung oleh petugas pendamping program itu.
Dari pertemuan-pertemuan yang sering digelar itu, Salamah akhirnya memiliki wawasan tentang teknik mengelola keuangan dalam keluarga, teknik mendidik anak, dan cara berusaha atau mengembangkan usaha.
"Dari sana saya lalu memiliki keinginan untuk membuka usaha, membantu suami yang pekerjaannya tidak tetap, dengan memanfaatkan teras rumah yang saya miliki ini untuk menjual minuman dan makanan ringan, seperti ini," kata Salamah sambil menunjukkan aneka minuman yang dijual di teras rumahnya itu.
Baca juga: PKH bantu KPM di Surabaya cukupi kebutuhan pendidikan anak
Koordinator Pendamping PKH Kabupaten Pamekasan Hanafi menjelaskan bantuan PKH yang digulirkan Kemensos RI itu untuk mendukung upaya pencapaian lima tujuan pembangunan millenium, yaitu pengurangan penduduk miskin dan kelaparan, pendidikan dasar, kesetaraan gender, pengurangan angka kematian bayi dan balita, serta pengurangan kematian ibu melahirkan.
PKH diberikan kepada Keluarga Sangat Miskin (KSM) yang bersumber dari Basis Data Terpadu dan memenuhi sedikitnya satu kriteria kepesertaan program yakni dalam satu keluarga itu memiliki ibu hamil/nifas, memiliki anak balita atau anak pra sekolah, dan memiliki anak usia SD dan/atau SLTP dan/atau anak 15-18 tahun yang belum menyelesaikan pendidikan dasar.
"Seluruh keluarga di dalam suatu rumah tangga itu berhak menerima bantuan tunai apabila memenuhi kriteria kepesertaan program dan memenuhi kewajibannya," katanya.
Program pemerintah pusat melalui Kemensos-RI ini awalnya dilaksanakan sebagai suatu kegiatan uji coba yang mulai digelar pada tahun 2007. Saat itu PKH dilaksanakan di 7 provinsi, 48 kabupaten/kota, dan melayani 387.928 RTSM (Rumah Tangga Sangat Miskin).
Selanjutnya pada tahun 2011 pelaksanaan PKH dikembangkan di 25 provinsi, 118 kabupaten/kota, dan melayani 1,1 juta RSTM. Sementara di Kabupaten Pamekasan, total penerima bantuan PKH pada 2025 ini sebanyak 46.610 KPM.
Baca juga: Mensos maksimalkan pendamping PKH se-Banten lakukan uji petik DTSEN
Pewarta: Abd Aziz
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025