Jakarta (ANTARA) - Kementerian Sosial (Kemensos) telah membantu korban terdampak bencana alam pergerakan tanah yang terjadi di Desa Cikondang, Kecamatan Cineam, Kabupaten Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat.
Pihaknya menyebutkan salah satu upaya yang dilakukan, yakni mendistribusikan bantuan senilai Rp292.927.000 untuk para korban melalui Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat.
"Upaya yang telah dilakukan, mendistribusikan bantuan logistik Kemensos untuk warga terdampak melalui Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat," kata Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf dalam pernyataan tertulis di Jakarta pada Kamis.
Adapun rincian bantuan yang sudah didistribusikan, lanjutnya, terdiri dari makanan siap saji sebanyak 600 paket, selimut 150 buah, kasur 75 buah, tenda gulung 100 buah, tenda keluarga portabel 10 unit, toilet portabel 1 unit, penjernih air 5 unit, family kit 50 paket, dan kidsware 75 paket.
"Untuk layanan pemenuhan kebutuhan dasar bagi warga terdampak, Dinas Sosial Kabupaten Tasikmalaya bersama Tagana telah mendirikan dapur umum mandiri yang berlokasi di Desa Cikondang, Kecamatan Cineam," imbuhnya.
Mensos menjelaskan pergerakan tanah di pemukiman warga Desa Cikondang mulai terjadi pada akhir Januari 2025 setelah hujan deras. Sejak saat itu, pergerakan tanah terus terjadi dan tiap hari makin membesar. Akibatnya, dinding dan lantai rumah warga setempat mengalami retak.
Baca juga: Dampak pergerakan tanah di Tasikmalaya meluas jadi 44 rumah rusak
Baca juga: BPBD Tasikmalaya waspadai pergerakan tanah saat hujan
Berdasarkan data, ia menyebutkan jumlah warga yang terdampak pergerakan tanah di Desa Cikondang mencapai 265 jiwa, dengan tidak ada korban jiwa maupun luka akibat bencana alam tersebut.
Ia menambahkan warga yang terdampak pun telah diungsikan ke tempat yang lebih aman. Adapun lokasi pengungsian yang disediakan pemerintah setempat, di antaranya berada di Balai Desa dan GOR Cikondang.
Selain itu, Mensos juga menyebutkan 55 rumah mengalami rusak berat, 35 rumah rusak sedang. Kemudian, 1 masjid dan 2 bangunan madrasah juga rusak berat.
"Asesmen serta pendataan masih berlangsung," katanya.
Warga setempat pun diimbau tetap waspada, mengingat pergerakan tanah yang disertai curah hujan tinggi masih terjadi di Desa Cikondang.
Baca juga: BPBD Jabar: Waspada potensi longsor & pergerakan tanah di 11 kabupaten
Baca juga: BNPB: Evakuasi warga sebagai solusi pergerakan tanah di Banjarnegara
Baca juga: BNPB bangun huntap untuk korban pergerakan tanah di Ciodeng Sukabumi
Pewarta: Hana Dewi Kinarina Kaban
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2025