Jakarta (ANTARA) - Kementerian Sosial (Kemensos) mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam proses koreksi hingga pemutakhiran data dan penyaluran bantuan sosial (bansos) melalui fitur Usul dan Sanggah di aplikasi Cek Bansos.
Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf di Jakarta, Selasa, mengatakan selama Mei hingga 24 Juni 2025 tercatat sebanyak 389.318 masyarakat mengajukan usulan dan 5.453 lainnya menyampaikan sanggahan.
“Ini bukti bahwa masyarakat terlibat aktif. Mereka tidak hanya mengusulkan diri sendiri atau orang lain, tapi juga menyanggah data yang dirasa tidak tepat, lengkap dengan bukti-bukti,” ujar Mensos Saifullah Yusuf.
Mensos menjelaskan bahwa bukti pendukung berupa foto kondisi rumah, aset, dan tagihan listrik dapat dilampirkan langsung dalam aplikasi. Hal ini membantu verifikasi lapangan oleh petugas Dinas Sosial.
Baca juga: Kemensos: Penyaluran bansos BPNT capai 15 juta KPM hingga akhir Juni
Kemensos juga membuka kanal pengaduan tambahan melalui layanan telepon Command Center 171 yang beroperasi 24 jam serta rencana pelaporan manual ke Dinas Sosial mulai 1 Juli 2025.
“Kami ingin membuka sebanyak mungkin saluran. Tidak semua masyarakat bisa pakai aplikasi, jadi kami tambah opsi pelaporan lewat telepon dan kunjungan langsung,” kata Mensos Saifullah Yusuf.
Mensos menegaskan bahwa pemutakhiran data bansos merupakan tanggung jawab bersama dan partisipasi publik yang sehat akan memperkuat keadilan distribusi bantuan sesuai semangat perlindungan sosial yang diusung Presiden Prabowo Subianto.
Baca juga: Kemensos: Lebih dari 405 ribu KPM gagal salur bansos berhasil diproses
Baca juga: Menko Muhaimin: Bantuan sosial harus bersifat pemberdayaan masyarakat
Pewarta: M. Riezko Bima Elko Prasetyo
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.