Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyatakan tengah mengoptimalkan ekspor alat kesehatan (alkes) sebagai upaya mewujudkan kemandirian industri dalam negeri.
Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian, Setia Diarta di Jakarta, Senin menyatakan Industri alat kesehatan adalah salah satu sektor yang mendapat prioritas pengembangan sesuai dengan peta jalan Making Indonesia 4.0, karena subsektor ini dinilai memiliki potensi besar dalam memacu perekonomian nasional.
"Industri alat kesehatan merupakan salah satu sektor yang masuk kategori high demand. Kondisi ini perlu dimanfaatkan dengan baik dan optimal, termasuk untuk mewujudkan kemandirian Indonesia di sektor industri alat kesehatan," kata dia.
Berdasarkan data Sistem Informasi Industri Nasional (SIINas), saat ini sudah ada 393 perusahaan alat kesehatan yang terdaftar memproduksi beragam produk, antara lain produk tempat tidur rumah sakit, alat suntik, tensimeter, elektromedik, dan ventilator.
Pihaknya mencatat, perkembangan industri ini sangat baik, terlihat dari peningkatan transaksi produk alat kesehatan dalam negeri pada e-Katalog yang terus meningkat hingga mencapai 48 persen di tahun 2024.
Selain itu, data ekspor alat kesehatan juga mengalami peningkatan sejak tahun 2019, dan pada tahun lalu penjualan industri ini mencapai 273 juta dolar AS atau Rp4,5 triliun (kurs Rp16.825).
Lebih lanjut, Direktur Industri Permesinan dan Alat Mesin Pertanian Kemenperin, Solehan menyampaikan, guna memperkuat ekosistem industri alat kesehatan, pihaknya telah melakukan kajian mengenai penguatan bahan baku melalui pembentukan hub bahan baku alat kesehatan.
Inisiatif ini bertujuan untuk menjembatani kebutuhan bahan baku dalam negeri dengan para produsen lokal, sehingga industri dalam negeri bisa lebih berdaya saing dan memberikan dampak ekonomi yang lebih besar secara nasional.
"Untuk itu, kami sangat mengharapkan dukungan serta kolaborasi yang erat dari seluruh pemangku kepentingan terkait, baik itu dari pemerintah, pelaku industri, maupun akademisi dalam membangun ekosistem hulu alat kesehatan yang kuat," kata Solehan.
Baca juga: Kemenperin: ekspor alkes nasional capai 273 juta dolar AS pada 2024
Baca juga: Produsen alkes China investasi Rp1,7 triliun bangun pabrik di Jateng
Baca juga: Pakar: RI perlu adopsi keberhasilan India tekan harga obat dan alkes
Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2025