Kemenperin bantu IKM keripik tempe ekspor perdana ke Arab Saudi

6 hours ago 4
semoga capaian ini dapat memberikan manfaat yang berkelanjutan

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) membantu industri kecil menengah (IKM) keripik tempe asal Sukabumi, Jawa Barat yakni CV Kayla Global Persada melalui program bimbingan, sertifikasi, dan restrukturisasi mesin/peralatan, sehingga berhasil melakukan ekspor perdana ke Arab Saudi.

"Kami memberikan apresiasi kepada CV Kahla Global Persada yang telah memberikan contoh tentang kegigihan dan kisah sukses pelaku IKM yang mampu terus berkembang, hingga berhasil menembus pasar internasional dan semoga capaian ini dapat memberikan manfaat yang berkelanjutan," kata Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin, Reni Yanita dalam pernyataan di Jakarta, Selasa.

Dikatakan dia, keripik tempe yang merupakan produk IKM pangan, selama ini memainkan peranan penting sebagai komponen pemberdayaan masyarakat di Indonesia.

“Selain untuk memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri, terbuka pula peluang produk-produk IKM pangan Indonesia bisa menembus pasar ekspor," ujarnya.

Reni mengatakan, agar pelaku IKM bisa semakin berdaya saing global, mereka perlu menyiapkan diri dengan terus meningkatkan kualitas produk, membangun nilai jenama (branding) , melakukan adaptasi teknologi, serta membaca tren dan kebutuhan pasar di dalam maupun luar negeri. Apalagi, saat ini pemerintah menjadikan IKM sebagai salah satu sektor prioritas dalam memajukan ekonomi nasional.

Lebih lanjut, Direktur IKM Pangan, Furnitur dan Bahan Bangunan, Bayu Fajar Nugroho menyampaikan, kinerja ekspor tempe dari Indonesia pada tahun 2023, untuk produk tempe dengan HS 21069097, mencapai angka 720,68 ton dengan nilai 2,43 juta dolar AS. Jumlah ini mengalami peningkatan 35,47 persen secara tahunan (y-o-y) dibanding tahun 2022 yang mencapai 533,8 ton dengan nilai 1,64 juta dolar AS.

Ia menyampaikan, IKM yang berhasil melakukan ekspor ini merupakan salah satu industri kecil olahan tempe binaan Kemenperin yang telah mendapatkan fasilitasi bimbingan, pendampingan dan sertifikasi Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP) pada tahun 2021.

Selain itu, juga dilakukan restrukturisasi mesin dan peralatan pada tahun 2020 dengan nilai bantuan potongan harga sebesar Rp11.475.000.

Disampaikannya, dengan berbagai pembinaan yang didapatkan, saat ini CV Kahla Global Persada telah memiliki 15 orang karyawan dengan kapasitas produksi sebesar 31.000 kemasan per bulan, dan sudah memiliki potensi pasar ekspor ke beberapa negara lainnya seperti Kanada, Norwegia, Malaysia, Australia, Belanda, Filipina, Vietnam, Hongkong, Singapura, Jepang, Swiss, serta Korea Selatan.

Baca juga: Kemenperin catat industri kecil menengah serap 13,11 juta tenaga kerja

Baca juga: Kemenperin dorong IKM implementasikan teknologi tepat guna lewat S4I

Baca juga: Kemenperin sebut IKM pangan punya peran strategis buka lapangan kerja

Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |