Kemenpar ingin jadikan Desa Tommo sebagai desa wisata andalan Mamuju

3 weeks ago 8

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pariwisata berkeinginan menjadikan Desa Tommo sebagai salah satu desa wisata andalan yang ada di Mamuju, Sulawesi Barat karena memiliki banyak daya tarik seperti upacara dan ritual keagamaan.

"Banyak orang datang ke Bali hanya untuk menyaksikan Ngaben. Jadi saya pikir ini bisa jadi salah satu atraksi. Dan atraksi itu butuh dukungan-dukungan yang tadi sudah disampaikan. Harapannnya tidak perlu jauh-jauh ke Bali untuk lihat Ngaben, masyarakat Sulawesi Barat dan sekitarnya cukup datang ke desa ini," kata Wakil Menteri Pariwisata Ni Luh Puspa dalam keterangan resminya di Jakarta, Rabu.

Melalui kunjungannya ke Desa Tommo pada Selasa (26/8), Ni Luh beraudiensi dengan pemerintah setempat untuk mengetahui kebutuhan fasilitas yang diperlukan untuk aktivitas keagamaan hingga pemberian pelatihan pada sumber daya manusia pariwisata di sana. Kehadirannya sebagai Wakil Menteri Pariwisata merupakan yang pertama kali sejak berdirinya desa tersebut di tahun 1983.

Ni Luh menyampaikan Desa Tommo merupakan desa yang terbentuk berkat hasil transmigrasi sejumlah penduduk Bali dari berbagai kabupaten/kota Bali ke Sulawesi Barat, sehingga sebagian besar masyarakat Desa Tommo beragama Hindu. Namun saat ini Desa Tommo tidak hanya menjadi rumah bagi etnis Bali, tetapi juga etnis Bugis, Mandar, Jawa, Sunda, dan Toraja.

Baca juga: Pelaku UMKM desa wisata dapat pelatihan pariwisata ramah lingkungan

Desa yang komoditas utamanya adalah perkebunan jagung ini mempunyai dua acara keagamaan penting yakni Nyepi dan Ngaben. Pada saat Nyepi, momen Pengerupukan atau tradisi yang berlangsung sehari sebelum Nyepi yang ditandai dengan parade Ogoh-ogoh telah menjadi daya tarik desa dan menarik banyak pengunjung. Sementara prosesi ngaben massal yang berlangsung tiga tahun sekali juga menjadi daya tarik yang luar biasa.

Menurut dia, daya tarik ini dapat dikemas menjadi paket-paket wisata. Oleh karena itu, Desa Tommo sudah saatnya bertransformasi menjadi desa wisata.

Ia juga berharap pemerintah daerah turut membantu penyusunan dan penyiapan proses sekaligus mendorong pembentukan kelembagaan desa melalui Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata).

Selain itu, program pengembangan desa wisata juga sejalan dengan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih yang merupakan salah satu Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) Pemerintahan Prabowo-Gibran.

Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih dapat menjadi ruang untuk mendukung tata kelola desa sehingga berdampak pada penguatan ekonomi desa juga memeratakan kesejahteraan dan memerdekakan masyarakat dari kemiskinan. Melalui pemberdayaan ekonomi lokal, pengembangan infrastruktur dan fasilitas, pelestarian budaya dan lingkungan, penciptaan lapangan kerja, serta promosi wisata berbasis komunitas.

"Tentu hal ini harus kita lakukan bersama. Tidak ada satu daerah pun maju yang dikerjakan sendirian. Semua daerah itu maju kalau bergotong royong bersama-sama," ujar dia.

Sementara itu, Bupati Mamuju Sitti Sutinah Suhardi berharap kedatangan Wakil Menteri Pariwisata dapat mendukung terwujudnya kemajuan Desa Tomo yang sangat unik dan kaya potensi wisata.

Baca juga: Penguatan dan promosi desa bagian penting pemerataan ekonomi

Baca juga: Wamenpar minta promosi Festival Sandeq Silumba lebih digencarkan

Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Indriani
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |