Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kesehatan meresmikan Klinik As Syifa Qamarul Huda di Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) guna mendorong peran fasilitas layanan kesehatan primer dalam menjaga kesehatan melalui Cek Kesehatan Gratis (CKG) dan promosi gaya hidup sehat.
Dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan bahwa hal ini sejalan dengan visi Indonesia sebagai negara maju, yang ditopang oleh masyarakat yang sehat dan produktif.
“Kalau Indonesia ingin jadi negara maju, masyarakatnya harus sehat. Selain itu, juga harus pintar. Tugas kami di Kementerian Kesehatan, bersama Dinas Kesehatan di daerah adalah menjaga masyarakat tetap sehat,” ujar Budi.
Baca juga: Gencarkan Program CKG, Menkes: Jangan takut periksa kesehatan
Dia mengingatkan bahwa jabatan Menteri Kesehatan menegaskan tugas utama pemerintah bukan hanya mengobati penyakit, tetapi juga mencegah agar masyarakat tidak jatuh sakit.
“Tidak ada yang namanya Menteri Penyembuhan Penyakit. Itu menggambarkan bahwa tugas utama kami adalah menjaga masyarakat agar tetap sehat. Mencegah lebih baik dan lebih murah dibanding mengobati,” katanya.
Menkes mendorong masyarakat untuk menerapkan pola hidup sehat, mulai dari menjaga pola makan, rutin berolahraga, hingga cukup tidur.
Dia juga mengajak masyarakat untuk aktif memanfaatkan program Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto.
Dia menjelaskan pemeriksaan dini terhadap tekanan darah, gula darah, dan kolesterol sangat penting untuk mencegah penyakit tidak menular seperti stroke, jantung, dan gagal ginjal.
“Cek tekanan darah, gula darah, dan kolesterol secara rutin. Kalau diketahui sejak awal, penyakit bisa dicegah. Semua obat disediakan gratis, tinggal diminum dan harus disiplin,” ucap Menkes.
Budi juga menyoroti fakta bahwa meskipun rata-rata harapan hidup masyarakat Indonesia mencapai 74 tahun, rata-rata harapan hidup sehat hanya 62 tahun. Artinya, 12 tahun terakhir banyak dihabiskan dalam kondisi sakit, seperti stroke, jantung, atau demensia.
“Jangan sampai anak-anak kita, cucu-cucu kita, hidupnya hanya panjang umur tapi tidak sehat. Mari kita ubah itu dengan hidup sehat dan rutin cek kesehatan,” pesannya.
Dia berharap Klinik As Syifa Qamarul Huda dapat menjadi ujung tombak upaya promotif dan preventif di Lombok Tengah, sekaligus menggerakkan masyarakat untuk hidup sehat.
“Saya harap Klinik As Syifa tidak hanya melayani yang sakit, tapi juga menjaga masyarakat Lombok Tengah tetap sehat. Insya Allah kita semua bisa hidup sehat, panjang umur, dan produktif,” katanya.
Baca juga: Kemenkes dorong pengenalan gejala penyakit langka dengan CKG
Baca juga: Hasil CKG Kepri didominasi penyakit hipertensi dan diabetes
Sementara itu, Gubernur Nusa Tenggara Barat Lalu Muhammad Iqbal menyampaikan bahwa pendirian Klinik As Syifa merupakan bagian dari mimpi besar pendiri Yayasan Qamarul Huda, yang kini telah terwujud untuk memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.
“Momen yang kita tunggu-tunggu sejak lama akhirnya tiba. Peresmian klinik ini, meskipun sudah berjalan sejak tahun lalu, hari kita resmikan. Ini artinya, klinik ini akan segera memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat, seperti yang dimimpikan oleh pendiri yayasan,” ujar Iqbal.
Dia juga mengapresiasi dukungan berbagai pihak, terutama dari BUMN dan BUMD, terhadap Yayasan Qamarul Huda. Iqbal menyebut Yayasan Qamarul Huda sebagai penerima dukungan dana tanggung jawaab sosial perusahaan (CSR) terbesar di Pulau Lombok, mencerminkan tingginya kepercayaan terhadap visi sosial dan spiritual yayasan ini.
“Harapan kami, klinik ini bisa menjadi salah satu model transformasi sistem kesehatan, yang fokus pada membangun kesehatan, bukan hanya mengobati orang sakit,” ujarnya.
Pewarta: Mecca Yumna Ning Prisie
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2025