Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) siap mengoptimalkan puskesmas dan usaha kesehatan sekolah (UKS) untuk ikut mengambil peran aktif dalam memantau setiap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) secara rutin.
"Kami sudah meminta juga Menteri Kesehatan untuk mengoptimalkan atau menginstruksikan puskesmas di seluruh tanah air dan juga UKS, UKS itu Usaha Kesehatan Sekolah, untuk ikut secara aktif tanpa diminta untuk ikut memantau SPPG secara rutin," ujar Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan Zulkifli Hasan dalam konferensi pers di Kantor Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Jakarta, Minggu.
Hal tersebut, ujar pria yang akrab disapa Zulhas itu, merupakan salah satu persoalan yang dibahas oleh pemerintah dalam Rapat Koordinasi Penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB) pada Program Prioritas Makan Bergizi Gratis (MBG).
Baca juga: Bakteri Salmonella penyebab keracunan siswa di Bandung Barat
Dia selaku pimpinan rapat menyampaikan langkah itu ditujukan untuk meyakinkan masyarakat bahwa setiap makanan yang disediakan bagi peserta program Makan Bergizi Gratis, seperti para siswa merupakan makanan yang aman.
Diketahui, rapat koordinasi itu diikuti oleh sejumlah pimpinan kementerian/lembaga. Selain Zulhas, rapat dihadiri pula oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, dan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Arifah Fauzi.
Lalu, ada pula Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana, Kepala BPOM Taruna Ikrar, Kepala Badan Komunikasi Pemerintah Angga Raka Prabowo, dan Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Muhammad Qodari, Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen) Fajar Riza Ul Haq, dan Wakil Kepala Badan Gizi Nasional Nanik S. Deyang.
Baca juga: Ini kata legislator DKI terkait MBG
Sebelumnya, Presiden RI Prabowo Subianto telah menyatakan bahwa kasus keracunan pada pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di sejumlah daerah merupakan masalah besar yang akan diatasi dengan baik.
"Ini masalah besar, jadi pasti ada kekurangan dari awal. Tetapi, saya juga yakin bahwa kita akan selesaikan dengan baik," kata Presiden Prabowo di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu (27/9).
Presiden mengatakan meski baru kembali dari kunjungan luar negeri selama tujuh hari, dirinya terus memantau perkembangan kasus tersebut.
Kepala Negara menegaskan akan segera memanggil Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana bersama sejumlah pejabat terkait untuk membahas langkah penanganan.
Baca juga: Buka layanan aduan MBG, berikut dua nomor BGN yang dapat dihubungi
Menurut Presiden, sejak awal pelaksanaan program MBG masih terdapat sejumlah kekurangan. Namun, Prabowo meyakini hambatan yang muncul dapat segera diperbaiki agar tujuan program dapat tercapai.
Presiden juga meminta agar permasalahan ini tidak dipolitisasi dan menekankan bahwa MBG ditujukan untuk membantu anak-anak yang kesulitan mendapatkan makanan bergizi.
"Jangan sampai ini dipolitisasi. Tujuan makan bergizi adalah untuk anak anak kita yang sering sulit makan. Mungkin kita ini makan lumayan, mereka itu makan hanya nasi pakai garam. Ini yang harus kita atasi. Untuk memberi makan jutaan pasti ada hambatan, rintangan, ini kita atasi," kata Presiden.
Baca juga: Muhaimin pastikan pemerintah serius evaluasi program MBG
Baca juga: Prabowo perintahkan perkuat tata kelola BGN usai insiden keracunan MBG
Pewarta: Tri Meilani Ameliya
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.