Kemenkes beri STR seumur hidup bagi 7 dokter spesialis RI lulusan LN

1 month ago 14

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kesehatan memberikan Surat Tanda Registrasi (STR) yang berlaku seumur hidup bagi tujuh dokter spesialis Indonesia lulusan luar negeri, sebagai salah satu bukti telah menyelesaikan proses adaptasi agar dapat berpraktik di Indonesia.

Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin mengatakan di Jakarta, Senin, proses adaptasi dokter-dokter lulusan luar negeri tersebut adalah upaya pemerintah untuk memenuhi kebutuhan dokter spesialis dalam negeri.

"Kalau lihat ChatGPT, 6,4 juta dokter lah, seluruh dunia kekurangan. Ini Indonesia pun kekurangan dokter. Tadi kita ketemu dengan beberapa dirut dari rumah sakit umum daerah, dari Aceh, Lampung, Anambas. Ya mereka cerita masyarakat itu banyak yang meninggal tidak tertangani, karena nggak ada dokternya," katanya.

Baca juga: Menkes: Urus STR tenaga medis dan kesehatan tidak dipungut biaya

Budi menambahkan RS-RS tersebut berterima kasih saat dokter-dokter spesialis tersebut dikirim untuk mereka.

Dia mengapresiasi niat baik para dokter spesialis yang mau kembali ke Tanah Air, serta berharap mereka dapat mengajak sejawat diasporanya untuk kembali dan turut berbakti pada Indonesia.

"Mudah-mudahan, saya minta nih udah tujuh yang lulus dari 32 yang dalam proses, supaya tahun depan jadi 100 atau 200, dan mereka bisa memviralkan ini, ke teman-teman diaspora, dokter-dokter Indonesia luar negeri kan banyak, kalian ingin balik berbakti buat negara, masyarakatnya sangat membutuhkan," katanya.

Dia menjelaskan proses adaptasi ini memudahkan pemenuhan kebutuhan tersebut, mengingat kursi pendidikan spesialis di Indonesia sangat sedikit, bahkan sudah penuh, sedangkan di luar negeri banyak tersedia.

Budi juga menyampaikan terima kasih kepada kolegium-kolegium yang telah membantu menyukseskan program adaptasi tersebut.

Ke depan, untuk memastikan bahwa para dokter adaptasi lulusan luar negeri mengisi kekosongan di Indonesia, pihaknya melakukan dua langkah, yakni membuat mekanisme agar dokter yang belajar di luar negeri ditempatkan di lokasi-lokasi yang masih belum memadai tenaga medisnya, sekembalinya ke Indonesia.

Baca juga: Kemenkes: Antusiasme nakes picu penumpukan registrasi STR

Baca juga: Kemenkes integrasikan layanan STR seumur hidup ke Satusehat SDMK

"Yang kedua juga kita akan memperbanyak pendidikan dokter spesialis berbasis rumah sakit, yang tahun ini akan segera mulai. Orang yang masuk ke pendidikan hospital-based ini adalah orang-orang yang bekerja di daerah-daerah yang memang belum lengkap dokter spesialisnya, jadi diberikan afirmasi," katanya.

Dengan demikian, mereka tidak perlu membayar uang sekolah, kemudian biaya hidupnya ditanggung, dengan syarat mereka kembali ke daerahnya untuk memberikan layanan kesehatan.

Pewarta: Mecca Yumna Ning Prisie
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2024

Read Entire Article
Rakyat news | | | |