Kabupaten Banyuwangi (ANTARA) - Kementerian Kehutanan (Kemenhut) memperkuat aksi bersama atau konsolidasi nasional dalam merehabilitasi ekosistem mangrove secara berkelanjutan serta menguatkan transisi menuju gaya hidup rendah emisi melalui penyelenggaraan Mangrove Festival (Mangrofest) 2025.
"Mangrove Indonesia terluas di dunia, lebih dari 3,4 juta hektare, 23 persen total luasan mangrove dunia. Ini menjadi komitmen bersama agar rehabilitasi mangrove berjalan secara berkelanjutan dengan pemulihan ekosistem secara menyeluruh," kata Wakil Menteri Kehutanan (Wamenhut) Sulaiman Umar Siddiq kepada wartawan di sela-sela kegiatan pembukaan Mangrofest 2025 di Taman Nasional Alas Purwo, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Rabu.
Selain mewujudkan rehabilitasi mangrove, Wamenhut Sulaiman menyampaikan bahwa Mangrofest 2025 juga bertujuan untuk menguatkan peran masyarakat pesisir dalam rehabilitasi mangrove serta menguatkan potensi ekonomi mangrove secara lestari.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Rehabilitasi Hutan (PDASRH) Kementerian Kehutanan Dyah Murtiningsih menyampaikan Mangrofest 2025 bertujuan meningkatkan kesadaran publik dan pemangku kepentingan terhadap pentingnya ekosistem mangrove.
Dyah yang juga merupakan Ketua Panitia Mangrofest 2025 itu pun melaporkan bahwa kegiatan tersebut menampilkan inovasi, kearifan lokal, dan praktik baik rehabilitasi mangrove dari berbagai daerah. Lalu, Mangrofest 2025 juga diharapkan dapat menumbuhkan komitmen lintas sektor dan lintas generasi untuk menjaga hutan mangrove sebagai penyangga masa depan pesisir Indonesia.
“Mangrofest 2025 ini resmi dibuka dengan Mangrove Harmony Ride sebagai bentuk komitmen nyata terhadap pengurangan emisi karbon dan transisi menuju energi ramah lingkungan,” ucapnya.
Baca juga: PP Ekosistem Mangrove jadi panduan ketahanan pangan nasional
Ia menyampaikan pula bahwa pemilihan motor listrik itu menjadi simbol pelestarian alam dengan gaya hidup modern yang berkelanjutan. Pemilihan motor listrik, kata dia melanjutkan, tidak hanya memperkuat pesan pelestarian mangrove sebagai penyangga ekosistem pesisir, tetapi juga menyuarakan pentingnya pergeseran gaya hidup dan transportasi yang lebih bersih dan berkelanjutan.
Pada kegiatan itu, Kemenhut melibatkan komunitas motor listrik Elders Elettrico dalam gerakan konservasi sebagai bentuk pelibatan generasi muda dan masyarakat urban dalam semangat transisi energi dan upaya menghijaukan Indonesia.
Diketahui, Mangrofest 2025 pun merupakan bagian dari inisiatif Mangroves for Coastal Resilience (M4CR), sebuah program rehabilitasi mangrove berskala nasional yang dikelola oleh Direktorat Jenderal Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Rehabilitasi Hutan Kementerian Kehutanan bekerja sama dengan Bank Dunia.
Program itu bertujuan membangun ketahanan wilayah pesisir melalui restorasi mangrove, pemberdayaan masyarakat, dan kolaborasi lintas sektor.
Pelaksanaan rehabilitasi mangrove M4CR berlangsung di empat provinsi prioritas, yaitu Riau, Sumatera Utara, Kalimantan Timur, dan Kalimantan utara dengan target luasan 41.000 hektare hingga tahun 2027.
Baca juga: Pemerintah siapkan aturan turunan PP Ekosistem Mangrove 2025
Pewarta: Tri Meilani Ameliya
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.