Kemenhut luncurkan rencana investasi RBC-4 dukung FOLU Net Sink 2030

3 weeks ago 6
Hutan di Indonesia akan menjadi mitra yang penting untuk menangani perubahan iklim

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kehutanan (Kemenhut) meluncurkan Rencana Investasi Result Based Contribution (RBC) tahap keempat dan Layanan Dana Masyarakat untuk Lingkungan periode ketiga sebagai bagian dari upaya mencapai FOLU Net Sink 2030.

Dalam acara peluncuran di Jakarta, Kamis, Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni mengatakan pemerintah berkomitmen untuk terus menekan emisi gas rumah kaca terutama dari sektor kehutanan yang menjadi salah satu penyumbang emisi terbesar selain sektor energi.

Peluncuran dari RBC-4 itu, katanya, bertujuan untuk mengajak seluruh pemangku kepentingan berpartisipasi aktif dalam mencapai kondisi penyerapan yang lebih besar dibandingkan emisi di sektor kehutanan dan penggunaan lahan (Forestry and Other Langd Use/FOLU) pada 2030 atau dikenal juga dengan FOLU Net Sink 2030.

Baca juga: Delegasi RI bawa isu realisasi pendanaan iklim ke COP30 di Brasil

"Seperti diketahui Pemerintah Norwegia memiliki komitmen untuk membantu FOLU Net Sink 2030, berbagai macam aktivitas, berbagai macam program diselenggarakan dan pada hari ini total bantuan dari Norwegia itu sekitar 216 juta dolar AS dan investment plan keempat ini sekitar 60 juta dolar AS yang kita luncurkan hari ini dan nanti didiskusikan secara lebih detail," kata Menhut.

Raja Juli menjelaskan bahwa RBC ke-4 tersebut akan dimanfaatkan mendukung berbagai program untuk menjamin kelestarian hutan Indonesia. Termasuk lewat pembangunan masyarakat, dukungan dana ke lembaga nirlaba lokal, masyarakat adat, universitas dan lain sebagainya.

RBC dari Pemerintah Norwegia dalam tahap pertama mencapai 56 juta dolar AS serta tahap dua dan tiga mencapai 100 juta dolar AS. Dengan RBC-4 sebesar 60 juta dolar maka total 216 juta dolar AS sudah diterima Pemerintah Indonesia atas usaha menekan emisi terutama dari sektor kehutanan.

Baca juga: Kemenhut: Indonesia dapat porsi pendanaan iklim RBP REDD+ terbesar dari GFC

Untuk RBC-1 sampai dengan RBC-2 dan 3 salah satu bentuk implementasinya termasuk penanaman 4,6 juta bibit tanaman di areal seluas 11.215 hektare dan pelibatan masyarakat sebanyak 35.180 orang dalam 383 kelompok. Dihasilkan pula penyerapan karbon 21 ribu ton CO2 ekuivalen dan penyelesaian 40 konflik tenurial.

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Duta Besar Norwegia untuk Indonesia Kristian Netland menyampaikan apresiasi usaha Indonesia dalam menekan emisi GRK dan bangga telah menjadi bagian dari upaya pemerintah untuk mencapai FOLU Net Sink 2030.

Dia menyinggung. bahwa Indonesia dan Norwegia pada tahun ini sudah memperpanjang kerja sama dalam penanganan perubahan iklim dan sektor kehutanan diperpanjang hingga 2030.

Baca juga: RI buka pintu kerja sama pendanaan luar negeri demi rehabilitasi hutan

"Hutan di Indonesia akan menjadi mitra yang penting untuk menangani perubahan iklim," katanya.

Sementara itu, dalam kesempatan yang sama , Kemenhut bersama Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup (BPDLH) meluncurkan layanan dana masyarakat untuk lingkungan periode ketiga. Layanan itu merupakan hibah kecil yang diberikan kepada masyarakat, kelompok, atau organisasi penggerak lingkungan melalui penyelenggaraan kegiatan inklusif berbasis pelestarian lingkungan.

Hibah itu bertujuan untuk mendukung inisiatif-inisiatif lingkungan di tingkat tapak dan menciptakan inovasi yang relevan dengan target pencapaian FOLU Net Sink 2030.

Baca juga: RI sasar 80 juta dolar dari pendanaan pengurangan emisi tahap II GCF

Baca juga: RI siap gali potensi perdagangan karbon saat COP30 di Brasil

Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |