Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pertahanan (Kemenhan) menyebutkan tenaga koasisten Universitas Pertahanan (Unhan) yang ditugaskan untuk membantu korban banjir di Pulau Sumatra kemungkinan sudah sampai di daerah bencana.
Sekretaris Jenderal Kemenhan Letnan Jenderal TNI Tri Budi Utomo menjelaskan para tenaga koasisten tersebut berangkat ke daerah bencana menggunakan kapal melalui jalur laut.
"Mudah-mudahan mereka sudah sampai dan segera akan masuk ke beberapa daerah terdampak tersebut," kata Letjen TNI Tri dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat.
Dirinya meyakini para tenaga koasisten Unhan itu memiliki semangat dan antusias yang tinggi dalam membantu para korban bencana di Sumatera Utara, Sumatera Barat, maupun Aceh.
Sebelumnya, Kemenhan, melalui Unhan, kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung tugas negara melalui pengiriman Satuan Tugas (Satgas) Kesehatan Kadet Mahasiswa Fakultas Kedokteran Militer (FKM) Unhan, Senin (1/12).
Baca juga: Soal bencana Sumatera, Prabowo: Kita buktikan reaksi pemerintah cepat
Pengiriman satgas tersebut merupakan respons cepat terhadap bencana banjir bandang dan longsor yang melanda wilayah Pulau Sumatra.
Tim satgas yang diberangkatkan terdiri atas 75 kadet mahasiswa koasisten dan delapan staf pendukung, yang dipimpin oleh Dekan FKM Unhan Mayor Jenderal TNI Didy Surachman.
Para kadet ditugaskan untuk memperkuat layanan kesehatan darurat, melakukan evakuasi korban, mendampingi fasilitas kesehatan setempat, serta memberikan dukungan terhadap penanganan pengungsi melalui koordinasi terpadu.
Koordinasi terpadu dilakukan dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI), Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), tenaga kesehatan daerah, dan unsur terkait lainnya.
Baca juga: Setelah tempuh 105 jam, bantuan logistik Pemprov Jateng tiba di Sumbar
Rektor Unhan Letjen TNI (Purn) Anton Nugroho menekankan penugasan tersebut merupakan amanah sekaligus kehormatan yang diberikan negara, sehingga setiap kadet wajib menjalankan tugas dengan integritas, ketertiban, dan rasa hormat yang tinggi kepada masyarakat yang sedang mengalami penderitaan besar.
Adapun misi utama satgas berupa penyelamatan nyawa, sehingga setiap tindakan harus dilaksanakan dengan penuh kesadaran, tidak terpengaruh tekanan psikologis medan, serta tidak mengambil keputusan yang emosional.
“Jaga fisik, jaga mental, karena membantu korban akan menguras banyak tenaga. Saya berharap para koasisten akan sukses dalam misi ini,” kata Anton.
Baca juga: Kementerian PU: Akses Tarutung - Sibolga sudah terbuka 38 Km
Baca juga: Kemhan-TNI kirim 7,8 ton bantuan logistik untuk bencana di Sumatera
Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































