Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Kementerian Ekonomi Kreatif menyiapkan dua langkah konkret yaitu kemudahan akses pendanaan dan pelatihan bagi pelaku ekonomi kreatif agar dapat meningkatkan skala bisnisnya.
Dengan sektor ekonomi kreatif yang berkembang, maka dapat menghasilkan efek domino pembukaan lapangan kerja bagi masyarakat.
Menteri Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya di Kawasan Ekonomi Khusus Singhasari, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Selasa, memaparkan upaya pertama yang sedang digencarkan adalah memberikan kemudahan akses pendanaan bagi setiap pelaku usaha yang bergerak di bidang ekonomi kreatif.
"Ada beberapa hal yang kami sedang komunikasikan, pertama berkaitan dengan regulasi karena pelaku ekraf ini tantangannya saat datang ke bank untuk mengajukan pinjaman (modal usaha)," kata Teuku.
Ketika mengajukan pinjaman, lanjut dia, pelaku usaha ekonomi kreatif acap kali mendapatkan kesulitan lantaran harus menyertakan jaminan sebelum memperoleh pendanaan.
"Tentu pihak bank akan menanyakan mana jaminan berupa bangunan atau rumah atau sertifikat. Nah ini menjadi tantangan sebenarnya untuk industri kreatif," ucap dia.
Sebagai langkah tindak lanjut, pihaknya telah menandatangani nota kesepahaman dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
"Ini untuk mencari pola alternatif mekanismenya pendanaan yang bisa juga diterima oleh pihak perbankan, tetapi tidak menyulitkan pegiat ekraf," ujarnya.
Kemudian, langkah kedua adalah mengenai peningkatan kapasitas melalui pelatihan kepada setiap sumber daya manusia (SDM) ekonomi kreatif.
Dia menyebut sampai saat ini sudah banyak perusahaan yang menyatakan kesediaan untuk membantu meningkatkan kapasitas SDM ekonomi kreatif.
"Datang ke kami untuk bekerja sama melakukan pelatihan, apakah itu kaitannya dengan aplikasi, game, ataupun animasi," kata Teuku.
Selain pelaku ekonomi kreatif, pelatihan juga diupayakan bisa menyasar kalangan pelajar, sehingga Indonesia memiliki banyak talenta pada sektor tersebut.
"Banyak hal yang kami bicarakan, termasuk menyambut investor di bidang ekraf, tentu kami akan merekomendasikan untuk melakukan investasi," ucapnya.
Dia menambahkan dua langkah konkret ini untuk mendukung kehidupan ekosistem ekonomi kreatif yang kini sudah terbentuk, salah satunya dengan keberadaan KEK Singhasari.
"Tentu harapannya ketika kawasan ini berkembang dan semakin banyak yang belajar, maka tentu akan membantu terbukanya pekerjaan yang berkualitas," kata dia.
Baca juga: Menteri Ekraf dorong pengembangan ekonomi kreatif basis laut di Kepri
Baca juga: Menekraf: Subsektor musik punya potensi serap banyak pekerja kreatif
Baca juga: Inovasi pendanaan dapat perluas lapangan kerja dan ekspor ekraf
Cyber Defence Academy
Sementara itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan di KEK Singhasari saat ini sudah memiliki cyber defence academy dengan total 28 mahasiswa.
Menurut dia, keberadaan kelas tersebut merupakan jawaban terhadap kebutuhan nasional dalam menghadapi segala potensi munculnya ancaman siber.
"Kami berharap apa yang sudah dirintis di tempat ini terus dikembangkan supaya menjadi mercusuar industri digital. Ini kebutuhan luar biasa bagi negeri dan pelaku usaha, termasuk perbankan," kata Khofifah.
Dia optimistis cyber defence academy bisa melahirkan orang-orang berkompeten guna memperkuat sistem keamanan digital.
"Kami berharap cyber defence academy yang tentu banyak kendala untuk cyber security," ucap dia.
Baca juga: Kerja sama OJK-Kemenekraf ciptakan ekosistem ekraf lebih inklusif
Baca juga: Menteri Ekraf: Kabupaten Gowa bisa menjadi motor penggerak di Sulsel
Baca juga: Kemenkraf siap beri pendampingan daerah ingin bentuk Dinas Ekraf
Pewarta: Ananto Pradana
Editor: Indra Arief Pribadi
Copyright © ANTARA 2025