Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perdagangan (Kemendag) melepas ekspor perdana 9.000 produk kerajinan serat alam ramah lingkungan asal Kebumen, Jawa Tengah, senilai 57.200 dolar AS atau setara Rp937 juta ke Amerika Serikat.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan Fajarini Puntodewi mengatakan, kerajinan serat alam ramah lingkungan berbahan pelepah pisang dan eceng gondok ini, merupakan produk dari usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) PT AgrominaFiber Java Indonesia.
"Ini membuktikan kemampuan UMKM Indonesia dalam menghasilkan produk kerajinan keranjang unik, kokoh, dan bernilai estetika tinggi yang berdaya saing global. Capaian ini menunjukkan bahwa dari Kebumen, kita bisa menghadirkan karya lokal yang kompetitif, berkelanjutan, dan diminati pasar dunia," ujar Puntodewi dalam keterangan di Jakarta, Rabu.
Puntodewi menjelaskan, ekspor perdana ini berawal dari partisipasi PT AgrominaFiber pada Trade Expo Indonesia (TEI) 2024 yang kemudian berlanjut menjadi transaksi nyata.
Baca juga: Mendag sebut desa jadi motor penggerak ekspor nasional
Keberhasilan ekspor perdana ini juga hasil dukungan Yayasan Pertamina sebagai pembina UMKM serta berbagai pihak lainnya.
"Pemerintah akan terus mendampingi langkah UMKM agar menjadi bagian penting rantai pasok global," kata Puntodewi.
Permintaan dunia terhadap produk kerajinan Indonesia menunjukkan kinerja positif. Jika dibandingkan dengan periode Januari-Juni 2024, ekspor produk kerajinan nasional pada Januari-Juni 2025 tumbuh 7,39 persen dengan capaian sebesar 253,72 juta dolar AS.
Tren ini menjadi sinyal kuat bagi para pelaku UMKM agar semakin agresif memperluas pangsa pasar di mancanegara.
Baca juga: Kemendag catat transaksi UMKM capai Rp1,49 triliun hingga Agustus 2025
Di sisi lain, pasar global untuk produk dekorasi rumah berbahan serat alam juga terus berkembang. Pada 2024, nilai perdagangan dunia untuk produk serat alam di sektor ini tercatat lebih dari 6 miliar dolar AS dengan pertumbuhan rata-rata hampir tiga persen per tahun.
Pertumbuhan ini bahkan lebih tinggi di beberapa negara tujuan utama, seperti AS dan Uni Eropa, seiring meningkatnya kesadaran konsumen terhadap produk ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Sepanjang Januari-Agustus 2025, Kemendag telah memfasilitasi 462 kegiatan penjajakan kerja sama bisnis (business matching) dengan 33 negara mitra. Rangkaian kegiatan tersebut mencakup 312 sesi presentasi peluang bisnis (pitching) dan 150 sesi temu bisnis.
Total nilai transaksi yang berhasil dicatatkan mencapai 90,90 juta dolar AS. Dari jumlah itu, 32,95 juta dolar AS berupa potensi transaksi dan 55,95 juta dolar AS berupa pesanan pembelian (purchase order).
Baca juga: Kemenperin-Dekranas perkuat jenama IKM kerajinan perluas pasar ekspor
Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
Editor: Abdul Hakim Muhiddin
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.