Sidoarjo, Jawa Timur (ANTARA) - Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyatakan ekspor produk kerupuk udang dari Sidoarjo, Jawa Timur, dapat menjadi pintu untuk perluasan pasar ekspor produk-produk olahan makanan asli Indonesia.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Fajarini Puntodewi menyebutkan ekspor kerupuk udang yang dilaksanakan PT Sekar Laut Tbk dengan merek dagang Finna merupakan hal yang strategis dalam membuka pintu tersebut.
"Kerja sama dengan Kara Marketing Malaysia Sdn Bhd lewat ekspor perdana produk kerupuk udang tersebut merupakan langkah strategis membuka pasar baru dan memperluas potensi ekspor produk unggulan Indonesia," kata Rini di Sidoarjo, Kamis.
Baca juga: Kemendag upayakan negosiasi tarif AS rampung pada kuartal 3 2025
Fajarini menjelaskan nilai ekspor yang dihasilkan dalam transaksi kali ini adalah sebesar Rp115 juta untuk setiap kontainer kerupuk udang yang dikirim ke Malaysia tersebut.
Ekspor kerupuk udang tersebut diproyeksikan sebanyak 38 kontainer hingga 2026 dengan potensi nilai ekonomi sebesar Rp4,5 miliar.
Fajarini menuturkan Malaysia merupakan salah satu mitra dagang utama Indonesia dengan menempati urutan ke-lima tujuan ekspor produk-produk Indonesia di belakang China, Amerika Serikat, India, dan Jepang pada semester pertama 2025 ini.
Baca juga: Kemendag proyeksikan ekspor biodiesel ke UE stabil di 6,7 persen
Ia mengatakan pihaknya mencatat ekspor produk kerupuk udang dari Indonesia ke Malaysia selama Januari hingga Juni 2025 mencapai 30,48 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau sebesar Rp496 miliar dengan pangsa pasar sebesar 21,85 persen.
“Ini merupakan bukti bahwa produk olahan makanan Indonesia semakin diterima di pasar internasional,” kata Fajarini.
Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah/Fahmi Alfian
Editor: Zaenal Abidin
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.