Jakarta (ANTARA) - Kementerian Agama (Kemenag) menggelar pelatihan bagi Liaison Officer (LO) atau pendamping/penghubung yang akan bertugas dalam gelaran Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) Internasional yang akan digelar pada awal Oktober 2025.
Pelatihan dilakukan secara hibrid dan diikuti ratusan peserta. Mereka akan bertugas menjadi pendamping dan pendamping tamu dari 10 negara dan berbagai daerah di Indonesia.
"Ini bagian dari inisiasi panitia dalam mempersiapkan pelayanan terbaik bagi kafilah nasional dan internasional," ujar Direktur Pesantren Kemenag Basnang Said di Jakarta, Senin.
Baca juga: Kemenag gandeng otoritas bandara sukseskan MQK Internasional di Wajo
Basnang menjelaskan poin terpenting dalam melayani para tamu adalah komunikasi lintas budaya yang mengedepankan aspek etika. Maka, kata dia, untuk memberikan orientasi komunikasi yang sama dan standar perlu diberikan pembekalan bagi para LO.
Sekretaris Ditjen Pendidikan Islam Kemenag Arskal Salim memberikan arahan kepada para LO agar selalu mengedepankan integritas dan komunikasi yang baik kepada para tamu yang akan dilayani.
Tujuannya, kata dia, memberikan kesan yang baik, terutama pada pelayanan tamu Internasional. Dengan demikian bukan hanya nama Sulawesi Selatan (Sulsel) sebagai tuan rumah yang baik, tetapi Indonesia pun turut melesat reputasinya.
Baca juga: Kemenag Sulsel siap sukseskan MQK Internasional di Wajo
"LO harus menjaga integritas dan komunikasi yang baik sehingga bisa mengangkat nama baik Sulsel dan negara kita," ujar Arskal.
Arskal menambahkan para pendamping harus percaya diri dan semangat saat mendampingi para kontingen dari negara sahabat peserta MQK Internasional.
"Para LO harus confidence dalam mendampingi para tamu, khususnya dari negara sahabat, karena kita adalah bangsa yang besar," kata Arskal.
Baca juga: Menag ungkap harapan ajang MQK jadi pemicu umat perdalam kitab kuning
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.