Walau susut, BI pastikan cadangan devisa di atas standar internasional

3 hours ago 2
standar internasional itu kan yang dipakai oleh semua negara. Sehingga memang kita menggunakan juga angka itu

Jakarta (ANTARA) -

Bank Indonesia (BI) memastikan Cadangan Devisa Indonesia tetap aman meski mengalami penyusutan, karena posisinya masih di atas standar kecukupan internasional, yakni cukup untuk membiayai impor barang dan jasa negara selama sekitar tiga bulan.

Untuk diketahui, Cadangan Devisa Indonesia mengalami penyusutan sebesar 2 miliar dolar Amerika Serikat (AS) dari 150,7 miliar dolar AS pada Agustus 2025 menjadi 148,7 miliar dolar AS pada September 2025.

“Ini standar, standar internasional (bukan standar BI). Jadi, standar internasional itu kan yang dipakai oleh semua negara. Sehingga memang kita menggunakan juga angka itu,” kata Direktur Eksekutif​ Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso saat dijumpai wartawan di Jakarta International Convention Center (JICC) Jakarta, Rabu.

Lebih lanjut, Ramdan memastikan bahwa posisi cadangan devisa pada September 2025 setara dengan pembiayaan 6,2 bulan impor atau 6,0 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Dengan kata lain, jumlah tersebut jauh di atas standar minimal.

“Angka itu (posisi cadangan devisa September 2025) sebenarnya jauh di atas standar yang dibutuhkan. Oleh sebab itu, saya berani memastikan bahwa angka itu sangat aman bagi Indonesia,” kata Ramdan.

Sebelumnya melalui siaran pers, BI menjelaskan menjelaskan bahwa perubahan posisi cadangan devisa September 2025 dipengaruhi antara lain oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah.

Di samping itu, perubahan ini juga terkait dengan kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah yang dilakukan bank sentral dalam menghadapi ketidakpastian pasar keuangan global yang tetap tinggi.

Bank Indonesia meyakini ketahanan sektor eksternal tetap kuat sejalan dengan prospek ekspor yang tetap terjaga.

Selain itu, neraca transaksi modal dan finansial diprakirakan tetap mencatatkan surplus sejalan dengan persepsi positif investor terhadap prospek perekonomian domestik dan imbal hasil investasi yang tetap menarik.

Berdasarkan data Statistik Ekonomi dan Keuangan Indonesia (SEKI), cadangan devisa bergerak menurun secara umum sejak awal tahun ini.

Cadangan devisa tercatat sebesar 156,1 miliar dolar AS pada Januari 2025, kemudian menurun menjadi 154,5 miliar dolar AS pada Februari, sebelum kembali meningkat menjadi 157,1 miliar dolar AS pada Maret 2025.

Bulan-bulan berikutnya, cadangan devisa bergerak di kisaran 152-150 miliar dolar AS dan akhirnya berada di bawah 150 miliar dolar AS atau tepatnya 148,7 miliar dolar AS pada September 2025.

Nilai tukar rupiah pada penutupan perdagangan Rabu (8/10) sore melemah sebesar 12 poin atau 0,07 persen menjadi Rp16.573 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.561 per dolar AS.

Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada hari ini juga melemah ke level Rp16.606 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.560 per dolar AS.

Baca juga: Rupiah menguat ditopang cadangan devisa RI yang tetap kuat

Baca juga: BI: Cadangan devisa September 2025 turun jadi 148,7 miliar dolar AS

Baca juga: BI: Cadangan devisa Agustus tetap tinggi capai 150,7 miliar dolar AS

Pewarta: Rizka Khaerunnisa
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |