Kuala Lumpur (ANTARA) - Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) mengungkap harapannya agar Raden Dato Mohammad Iman Hascarya Kusumo, yang baru dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto sebagai Duta Besar RI untuk Malaysia, dapat semakin memperkuat hubungan bilateral kedua negara.
Hal itu disampaikan Ketua Badan Perwakilan KNPI Malaysia, Tengku Adnan.
"Saya berharap Duta Besar Republik Indonesia untuk Malaysia yang baru dilantik dapat memperkuat hubungan bilateral kedua negara serta memberikan perlindungan maksimal bagi warga negara Indonesia di tanah seberang," kata Adnan kepada ANTARA di Kuala Lumpur, Rabu (8/10).
Iman diharapkan pula mampu memperkuat kerja sama di berbagai bidang, terutama perlindungan pekerja migran Indonesia, penyelesaian isu perbatasan, peningkatan kerja sama ekonomi, serta perluasan investasi dan perdagangan.
Selain itu, kata Adnan, penguatan kerja sama pendidikan, sosial, dan budaya juga menjadi fokus penting untuk mempererat hubungan antar-masyarakat serta memperkuat identitas generasi muda di Indonesia dan Malaysia.
Dia juga menginginkan dubes baru dapat berperan aktif memperkuat posisi Indonesia di kawasan, terutama dalam kerangka kerja sama ASEAN, serta menjaga stabilitas dan solidaritas serumpun di antara kedua negara yang bertetangga itu.
"Dengan diplomasi yang proaktif, humanis, dan berorientasi pada kepentingan rakyat, Duta Besar Indonesia untuk Malaysia yang baru ini diharapkan mampu menjadi jembatan yang memperkokoh hubungan persahabatan dan kerja sama strategis antara Indonesia dan Malaysia di masa depan," kata Adnan.
Sebelumnya, Presiden Prabowo melantik 10 duta besar luar biasa dan berkuasa penuh RI, termasuk Dubes RI untuk Malaysia, di Istana Negara, Jakarta.
Baca juga: Gelombang demonstrasi momentum para pemimpin berkontemplasi
Baca juga: Perwakilan KNPI: Selamat Hari Kebangsaan ke-68 Malaysia
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.