Sungailiat (ANTARA) - Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyatakan, tidak ada satupun jamaah calon haji asal daerah itu menggunakan visa haji furoda sehingga aman masuk ke Kota Makkah.
"Saya nyatakan tidak ada jamaah calon haji yang menggunakan visa haji furoda dan semua atau 390 lebih calon haji menggunakan visa resmi," kata Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Kantor Kemenag Bangka Gazali di Sungailiat, Selasa.
Pernyataan itu disampaikan Gazali menanggapi gagalnya jamaah calon haji Indonesia masuk ke Kota Makkah karena otoritas Kerajaan Arab Saudi tidak mengeluarkan visa itu.
Haji furoda adalah salah satu jalur non-kuota haji yang dapat langsung ke Tanah Suci Makkah tanpa harus menunggu daftar antrean.
Baca juga: Anggota DPR: Revisi UU Haji penting jamin perlindungan hak jamaah
"Calon haji yang diberangkatkan ke Makkah di semua kelompok terbang termasuk calon haji kuota tambahan sekarang sudah berada di Kota Makkah untuk mempersiapkan diri menuju Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna), karena pada tanggal 8 Zulhijah 1446 Hijriah," jelas dia.
Ia mengatakan, pemerintah Kerajaan Arab Saudi pada 2025, benar - benar cukup ketat memeriksa dokumen visa semua calon haji yang masuk ke Kota Makkah.
"Saya ingatkan masyarakat atau Umat Muslim yang hendak menjalankan ibadah haji, hendaknya melalui jalur resmi meskipun harus menunggu waktu cukup lama," jelas dia.
Baca juga: Kemenag tegaskan tak ada informasi soal pembukaan visa furoda
Gazali mengimbau seluruh calon haji asal daerah itu yang sudah berada di Makkah supaya jangan sampai pisah dengan rombongan karena sekarang sudah mulai berkumpul jamaah calon haji asal berbagai negara.
"Kondisi cuaca yang cukup panas juga harus diperhatikan oleh seluruh calon haji dengan memperbanyak minum air mineral untuk mencegah dehidrasi," ujarnya.
Dari laporan pendamping haji di Kota Makkah, kata dia, semua calon haji dalam kondisi sehat.
Baca juga: YLKI dorong pemerintah ambil langkah soal haji furoda
Pewarta: Kasmono
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2025