PAM Jaya bakal bangun 700 km sambungan pipa air bersih di 2026

2 hours ago 2

Jakarta (ANTARA) - Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PAM) Jaya berencana menjalankan proyek besar penyambungan pipa air bersih sepanjang 700 kilometer (km) pada 2026.

Untuk menjalankan proyek ini, Direktur Utama Perusahaan Umum Daerah (Perumda) PAM Jaya Arief Nasrudin mengatakan, kurang lebih akan ada 100 lubang galian (pit) yang berpotensi berdampak pada arus lalu lintas.

Adapun titik "pit" itu tersebar di berbagai wilayah Ibu Kota. "Jalan terdampaknya berarti kurang lebih sekitar hampir ada 100 titik 'pit'," kata Arief di Jakarta, Sabtu.

Arief menjelaskan, meski jumlah titik galian mencapai ratusan, panjang total jaringan yang akan dikerjakan jauh lebih besar.

"Kilometernya tadi itu 700. Karena memang setiap jarak itu kan kurang lebih hampir 2-3 kilo 'chamber' kita ada," kata Arief.

Baca juga: IPO PAM Jaya tak akan pengaruhi tarif air bersih

Baca juga: DPRD DKI nilai alih kelola air ke PAM Jaya sebagai keputusan tepat

Arief menyebutkan, proyek 2026 akan difokuskan pada jaringan pipa dari Instalasi Pengolahan Air (IPA) Jatiluhur Hilir 1, Buaran 3 hingga Karian-Serpong.

"Itu ada memang cukup panjang, itu ada kurang lebih 700 kilometer tahun 2026. Itu untuk Jatiluhur Hilir 1, kemudian dan Buaran 3," katanya.

Kemudian satu lagi dari Karian Serpong. "Tapi nanti mungkin lewat empat IPA kita yang sedang kita bangun," katanya.

Untuk tahun 2025, sebagian besar pekerjaan galian disebut sudah rampung, meski ada beberapa tambahan titik yang masih harus diselesaikan sesuai kebutuhan warga.

Baca juga: Transformasi tata kelola air Jakarta sudah mendesak

Baca juga: PAM berusaha akhiri ketergantungan warga kepada air galon dan gerobak

Arief memaparkan, wilayah yang sudah ditangani sepanjang 2025 antara lain dari Ancol hingga Pesanggrahan.

Ia mengakui proyek galian ini akan mengganggu aktivitas masyarakat. Namun Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta ini berupaya meminimalkan dampak terhadap lalu lintas.

"Pastinya memang sekali lagi kepada masyarakat, kami mohon maaf, ada 'chamber control' yang nggak bisa ditutup. Tapi kita coba minimalisir supaya itu tidak memakan bahu jalan terlalu berlebihan," kata Arief.

Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |