Majalengka (ANTARA) - Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Jawa Barat mencatat sebanyak 900 calon haji asal Jabar belum menyelesaikan pelunasan biaya penyelenggaraan ibadah haji (Bipih) hingga pertengahan April 2025.
Kepala Kanwil Kemenag Jawa Barat Ajam Mustajam di Majalengka, Sabtu, mengatakan total calon haji asal Jabar tahun ini mencapai 38.625 orang yang tergabung dalam 88 kelompok terbang (kloter), dengan rincian 28 kloter melalui Bandara Kertajati dan 60 kloter melalui Bandara Soekarno-Hatta.
“Saat ini semua calon haji sedang dalam proses pelunasan. Masih ada sekitar 900 orang yang belum melunasi, dan kini dibuka pelunasan tahap ketiga sampai 25 April 2025,” katanya.
Ia menegaskan seluruh kesiapan layanan untuk pelaksanaan ibadah haji tahun ini, termasuk asrama haji di wilayah Jabar yakni di Kabupaten Indramayu, telah rampung 100 persen dan siap menyambut jamaah.
Meski ada keluhan soal pasokan air, Ajam menjamin persoalan itu sedang ditangani dan tidak akan mengganggu keberangkatan jamaah untuk menunaikan ibadah haji di Tanah Suci.
“Kesiapan asrama haji sudah 100 persen. Terkait keluhan soal air, memang masih ada kendala, tapi sedang kami tangani dan Insyaallah tidak akan ada masalah saat keberangkatan,” ujarnya.
Sementara itu, Anggota Komisi VIII DPR RI Maman Imanulhaq yang meninjau kegiatan pembekalan calon haji di Bandara Kertajati menyoroti sejumlah aspek teknis pelaksanaan haji, mulai dari kesiapan tenaga kesehatan hingga optimalisasi bandara keberangkatan.
Baca juga: Seluruh calon jemaah haji BSI sudah lunasi BPIH
Baca juga: BPKH bersama BPS-BPIH kolaborasi tingkatkan sinergi pelayanan haji RI
Menurut dia, terbatasnya jumlah petugas kesehatan menjadi salah satu hal yang perlu diperhatikan, karena adanya syarat sertifikasi dari otoritas Arab Saudi.
“Petugas kesehatan kita harus sesuai dengan regulasi Arab Saudi yang mensyaratkan sertifikasi tertentu. Ini harus kita persiapkan lebih baik untuk tahun-tahun mendatang,” kata Maman.
Ia juga menyayangkan jumlah kloter haji dari Bandara Kertajati yang tahun ini berkurang menjadi 28, padahal pihaknya mengusulkan 60 kloter.
“Tahun lalu kami perjuangkan 60 kloter dari Kertajati, tapi sekarang malah berkurang dua. Ke depan kami akan terus dorong agar Kertajati dioptimalkan, termasuk membuka akses bagi jamaah dari wilayah perbatasan Jateng seperti Brebes dan Tegal,” ujarnya.
Maman menambahkan pemerintah pusat saat ini sedang menyiapkan penguatan ekosistem haji dan umrah nasional, termasuk melalui pengembangan Bandara Kertajati sebagai salah satu pintu keberangkatan utama.
Ia juga optimistis penyelenggaraan ibadah haji ke depan akan lebih tertib dan terkelola, seiring mulai aktifnya Badan Pengelola Haji.
“Badan Haji saat ini masih tahap awal, belajar dari Kemenag. Tapi saya yakin ke depan akan lebih baik, apalagi sudah ada dukungan teknologi dari Arab Saudi seperti aplikasi pelacakan jamaah yang sudah terhubung dengan sistem Indonesia,” kata dia.
Pewarta: Fathnur Rohman
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2025