Serang (ANTARA) - Kondisi ruang kelas yang rusak berat dan jumlah yang terbatas di SDN Palamakan 01, Kabupaten Serang, Provinsi Banten, memaksa 244 siswa untuk mengikuti Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) secara bergiliran pada sesi pagi dan sore.
Kepala Sekolah (Kepsek) SDN Palamakan 01 Robi'atus Sa'adiyah di Serang, Jumat, mengatakan dari kebutuhan enam rombongan belajar (rombel), sekolahnya hanya memiliki tiga ruang kelas yang dua kelas diantaranya dalam kondisi tidak layak pakai.
"Dua ruang kelas lainnya rusak parah. Kondisi ini sudah saya laporkan ke Dinas Pendidikan sejak saya menjabat pada Juli 2023, namun hingga kini belum ada realisasi pembangunan," katanya.
Baca juga: 80 persen rusak, SDN Padurenan terima program revitalisasi sekolah
Ia menjelaskan keterbatasan ruang tersebut merupakan dampak langsung dari kerusakan bangunan yang sudah lama tidak diperbaiki. Atap yang melengkung dan bocor di banyak titik menjadi ancaman serius bagi keselamatan siswa, terutama saat hujan.
Karena kondisi tersebut, pihak sekolah tidak punya pilihan selain menerapkan sistem belajar bergantian untuk memastikan semua siswa tetap dapat mengikuti pelajaran, meskipun dengan waktu yang lebih terbatas.
"Sebelumnya kami bahkan sempat menggelar KBM di teras sekolah. Berbagai cara sudah ditempuh agar proses belajar terus berjalan," ujarnya.
Baca juga: Pembangunan mangkrak, siswa SDN 1 Curug belajar di kelas beralas tanah
Persoalan ini menjadi sorotan luas setelah video yang merekam kepanikan siswa di tengah kelas yang bocor saat hujan lebat pada Selasa (10/9) menjadi viral.
Robi'atus berharap perhatian publik saat ini dapat mendorong pemerintah untuk segera bertindak dan membangun ruang kelas baru yang layak dan aman bagi para siswa.
"Kami berharap pemerintah daerah segera melakukan perbaikan sekolah dan adanya penambahan rombel, agar proses belajar dapat berjalan lebih layak dan nyaman," harapnya.
Baca juga: Mendikdasmen gerak cepat kirim bantuanpascaatap roboh SMKN Cileungsi
Pewarta: Desi Purnama Sari
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.