Bantul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), berupaya mengekspresikan kreativitas masyarakat daerah ini melalui Bantul Creative Carnival, ajang yang menampilkan beragam kreativitas dan ide yang mencerminkan kekayaan budaya lokal.
"Harapannya agar kegiatan Bantul Creative Carnival itu menjadi wadah bagi masyarakat untuk mengekspresikan dan mengembangkan kreativitas," kata Bupati Bantul Abdul Halim Muslih dalam keterangannya di Bantul, Minggu.
Bantul Creative Carnival yang pertama kalinya digelar pada Sabtu (2/8) malam menampilkan beragam kreativitas dan ide yang mencerminkan kekayaan budaya lokal dari 32 kontingen, dengan rute simpang empat Klodran melewati depan Pasar Bantul dan berakhir di perempatan Sumuran, Gose.
Baca juga: Bantul mengekspresikan kreativitas pelaku ekraf melalui karnaval kriya
"Seperti kita ketahui Bantul merupakan gudangnya orang-orang kreatif. Banyak seniman dan karya seni, termasuk kerajinan, berasal dari sini. Semua itu lahir dari ide-ide kreatif, inovatif, dan tangan-tangan hebat warga Bantul," katanya.
Bupati Halim juga mengatakan antusiasme masyarakat terhadap karnaval tersebut sangat besar, bahkan jumlah peserta karnaval yang menampilkan kreativitas sebenarnya bisa lebih banyak.
"Sudah kami batasi agar tidak terlalu panjang karnavalnya. Kalau tidak dibatasi bisa sampai 50 kontingen dan selesai hingga subuh," katanya.
Bupati Bantul mengatakan dengan tingginya partisipasi masyarakat tersebut mencerminkan karakter masyarakat Bantul yang guyub dan rukun.
Baca juga: Bantul mengekspresikan kreativitas pelaku ekraf melalui karnaval kriya
"Masyarakat Kabupaten Bantul itu maunya selalu bersama. Ini karakter satria kita, golong gilig. Kalau bersatu, banyak persoalan bisa kita atasi," katanya.
Bupati juga mengatakan karnaval tersebut bukan sekadar pertunjukan, tetapi sebagai simbol kebersamaan sekaligus representasi potensi sosial yang layak dikembangkan. Karnaval juga upaya mendukung Kabupaten Bantul menuju penetapan sebagai Kota Kreatif Dunia versi UNESCO Creative Cities Network (UCCN).
"UNESCO butuh bukti. Karnaval ini salah satu buktinya. Tarian-tarian yang ditampilkan adalah bentuk folk art, seni rakyat, budaya yang sudah mengakar di Bantul," katanya.
Baca juga: Karnaval di Bantul sedot ribuan warga
Pewarta: Hery Sidik
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
