Jakarta (ANTARA) - Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo dan Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Bidang Kesejahteraan Rakyat Alissa Wahid membahas mengenai nilai toleransi keragaman dalam audiensi yang digelar di Gedung Rupatama Mabes Polri, Jakarta, Rabu.
Kapolri Sigit menegaskan komitmen kepolisian dalam menjaga nilai toleransi di Indonesia.
"Kita terus berkomitmen untuk menjaga keberagaman dan menjaga toleransi. Memang Indonesia ini adalah negara dengan masyarakat, penduduk, ras yang beraneka ragam. Itu adalah kekuatan yang harus kita jaga sebagai kekuatan yang dimiliki oleh Indonesia," ucapnya.
Jenderal bintang empat itu pun menyatakan kesiapan kepolisian untuk bekerja sama dengan NU dalam hal tersebut.
"Kami juga akan mengambil langkah-langkah lebih lanjut untuk melaksanakan kerja sama lanjutan terkait dengan hal-hal tersebut," ujarnya.
Sementara itu, Ketua PBNU Bidang Kesejahteraan Rakyat Alissa Wahid mengatakan bahwa dalam audiensi tersebut, dibahas pula mengenai radikalisme yang tidak mencerminkan nilai-nilai toleransi.
Menurutnya, saat ini masih terdapat paham-paham radikalisme yang harus diwaspadai di tengah masyarakat.
"Radikalisme masih menjadi isu yang perlu diwaspadai karena bertentangan dengan semangat hubbul wathan minal iman yang dipegang oleh NU," tuturnya.
Lebih lanjut, dalam pertemuan tersebut dibahas pula mengenai isu kekerasan di dunia pendidikan, utamanya di lingkungan pondok pesantren (ponpes).
Alissa mengatakan bahwa saat ini, PBNU tengah berupaya untuk meminimalisasi, menurunkan, bahkan memberantas kekerasan di sekolah, madrasah, dan pesantren.
"Isu kekerasan di lembaga pendidikan menjadi perhatian utama kami di PBNU. Kami telah mengambil langkah-langkah konkret untuk mengatasi hal ini," imbuhnya.
Dalam menjalani langkah konkret tersebut, kata dia, dibutuhkan kerja sama dengan Polri. Oleh karena itu, kedua belah pihak akan menandatangani nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) dalam melaksanakan program-program yang berkaitan dengan toleransi keragaman budaya dan penanggulangan kekerasan di ponpes.
"Ketika ada kasus bagaimana kita menangani kasus ini, kerja sama dari NU dan kepolisian setempat itu, harapan kita, akan membuat akselerasi ini cepat terjadi sehingga ada efek pencegahan juga," ucapnya.
Baca juga: Sekjen PBNU: Polri dan santri NU selalu bersinergi
Pewarta: Nadia Putri Rahmani
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2025