Bukittinggi,- (ANTARA) - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial. (BPJS) Kesehatan Bukittinggi, Sumatera Barat, terus berupaya meningkatkan kualitas layanan terhadap Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dengan menggelar kegiatan evaluasi serta pembekalan bagi kader.
Kepala BPJS Kesehatan Cabang Bukittinggi Haris Prayudi di Bukittinggi, Rabu, mengatakan kegiatan itu bertujuan memperkuat peran kader JKN dalam mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjadi peserta JKN serta meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai prosedur pelayanan kesehatan.
Menurutnya, kader JKN merupakan salah satu perpanjangan tangan dari BPJS Kesehatan kepada masyarakat.
"Kader JKN adalah ujung tombak dalam mendekatkan informasi kepada masyarakat. Dengan adanya kegiatan evaluasi dan pembekalan ini, kami berharap kader JKN semakin siap dalam memberikan edukasi serta membantu peserta JKN dalam memahami hak dan kewajibannya," ujar dia.
Baca juga: BPJS Kesehatan komitmen tingkatkan kinerja kader JKN
Dia menilai kader JKN memiliki peran strategis dalam mendukung keberlanjutan Program JKN.
"Selain dari memberikan informasi dan edukasi, kader JKN juga sangat berperan dalam meningkatkan kolektabilitas iuran sebagai pemantapan kualitas layanan kesehatan dan pemerataan akses terhadap layanan kesehatan dengan menjaga ketahanan dana jaminan sosial," kata Haris.
Haris juga menjelaskan mengenai Program Rencana Pembayaran Bertahap (Rehab) yang dapat membantu peserta JKN yang memiliki tunggakan iuran.
"Kami memahami bahwa ada peserta JKN yang mengalami kesulitan dalam melunasi tunggakan iuran. Oleh karena itu BPJS Kesehatan menghadirkan Program Rehab dimana peserta bisa mencicil tunggakan secara bertahap agar kepesertaan mereka bisa kembali aktif," katanya.
Baca juga: BPJS Kesehatan cek efektivitas kader JKN-KIS
Dia juga menyampaikan saat ini Program Rehab sudah terdapat pembaharuan menjadi New Rehab 2.0. yang diharapkan mampu mempermudah peserta JKN untuk melunasi tunggakan iuran.
Salah seorang kader JKN BPJS Kesehatan Cabang Bukittinggi Pet Yanti (52) berbagi pengalamannya selama hampir delapan tahun menjadi Kader JKN.
"Menjadi kader JKN itu banyak suka dan dukanya. Kami bertemu dengan orang baru, mensosialisasikan Program JKN dan melakukan pendekatan kepada peserta JKN terkhusus kepada peserta yang memiliki tunggakan. Selama delapan tahun, saya memperoleh banyak pengalaman dan pembelajaran, mulai dari cara berkomunikasi di lapangan," katanya.
Baca juga: Suka dan duka Sri Daryati jadi kader JKN di 14 desa Grobogan
Pewarta: Altas Maulana
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025