Jakarta (ANTARA) - Dinas Kesehatan DKI Jakarta mengingatkan kepada orang tua untuk memperhatikan asupan cairan yang masuk dan keluar saat buang air kecil terhadap anak yang terkena demam berdarah dengue (DBD) guna mencegah dehidrasi.
"Jadi, kita harus hitung, misalnya minumnya 1 liter, kok keluarnya cuma 100 cc dalam sehari, berarti itu kekurangan cairan," ujar Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Budi Setiawan di Jakarta, Rabu.
Dehidrasi bisa menyebabkan pasien DBD mengalami kebocoran plasma darah yang berujung kehilangan nyawa. Tanda dehidrasi atau kurang cairan juga bisa dilihat dari warna urine yang kuning pekat.
Baca juga: Imunisasi dengue cegah anak kena DBD berat
Lalu, apabila anak sudah banyak minum tapi cairan yang keluar jumlahnya sedikit, bisa jadi air menguap melalui kulit saat anak demam atau sudah terjadi penumpukan cairan di dalam tubuh.
"Biasanya kalau demam berdarah dengue kan salah satu manifestasi klinisnya cairannya menumpuk tidak hanya perdarahan," kata Budi.
Selain asupan minum, lanjut dia, perhatikan juga asupan makan anak, kesadaran anak, suhu tubuh anak, dan beri anak obat sesuai anjuran dokter.
"Ukur suhunya terus menerus. Tapi biasanya, kalaupun anak sudah demam 3 hari, akan ada pemeriksaan, laboratorium serial untuk bisa melihat pergerakan sel darah putih, dan pembeku darah," kata Budi.
Baca juga: Vaksinasi kurangi risiko anak kena infeksi demam berdarah berat
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengajak warga untuk ikut mengantisipasi kasus demam berdarah dengue (DBD) termasuk di musim hujan saat ini dengan lebih aktif melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan 3M Plus.
Kegiatan 3M Plus ini yakni menguras tempat penampungan air, menutup tempat-tempat penampungan air, mendaur ulang berbagai barang yang memiliki potensi untuk dijadikan tempat berkembang biak nyamuk aedes aegypti.
Lalu, perlu juga dilakukan poin plus seperti menanam tanaman yang dapat menangkal nyamuk, memelihara ikan pemakan jentik nyamuk, memberikan larvasida pada penampungan air yang susah untuk dikuras, dan memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar.
Adapun merujuk data kasus DBD, per 10 Februari 2025 diketahui terdapat 729 kasus di DKI Jakarta.
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Syaiful Hakim
Copyright © ANTARA 2025