Jakarta (ANTARA) - Perguruan tinggi atau kampus perlu melakukan inovasi dalam menghadapi tren menurunnya minat generasi muda untuk mengambil program studi jurnalistik dalam beberapa waktu terakhir.
“Perguruan tinggi perlu responsif dengan perkembangan zaman dan kebutuhan industri. Kurikulum yang adaptif serta kolaborasi dan pemanfaatan teknologi agar menghasilkan lulusan yang berdaya saing,” ujar Wakil Dekan I FISIP Uhamka, Dr. Farida Hayati, di Jakarta, Kamis.
Sejumlah perguruan tinggi di Jabodetabek menghadapi tren penurunan peminatan jurnalistik. Bahkan di beberapa kampus, ada yang jumlah mahasiswanya kurang dari 10.
Berkurangnya minat mahasiswa tersebut, seiring dengan kondisi industri media yang harus menghadapi situasi yang tidak mudah selama dekade terakhir. Sejumlah perusahaan media beberapa waktu terakhir melakukan pengurangan karyawan.
Baca juga: Menkomdigi minta Dewan Pers jaga etika dan kualitas jurnalisme
Kondisi tersebut dibahas dalam diskusi grup terpumpun yang diselenggarakan Universitas Muhammadiyah Prof Dr HAMKA (Uhamka). Diskusi itu dihadiri sejumlah praktisi dan juga akademisi dari Uhamka dan Universitas Esa Unggul.
Dosen Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Esa Unggul, Ruslan Ramli PhD, mengatakan jurnalisme di Indonesia menghadapi sejumlah tantangan mulai dari gradasi kepercayaan publik, persaingan dengan media sosial, tekanan ekonomi, disrupsi informasi, hingga rekayasa berita.
Namun di sisi lain, juga ada peluang yakni penetrasi teknologi digital, meningkatnya kesadaran literasi media, kebutuhan informasi terverifikasi, hingga pasar lokal bisa menembus global.
Ruslan mengatakan tren media hadir dalam format inovatif, produksi multimedia serta memiliki kedekatan dengan komunitas. Selain itu industri media juga bisa mengembangkan bisnis model yang berkelanjutan melalui berlangganan secara digital, diversifikasi pendapatan, dan kolaborasi strategis. Kampus juga perlu memikirkan perubahan nama program studi agar relevan dengan generasi muda saat ini.
Baca juga: Kasau Awards 2025 jaring karya jurnalistik isu strategis dan humanis
Baca juga: FJU gagas program "LAUT" latih bakat jurnalistik anak pesisir
Baca juga: 10 kasus ancaman terhadap pers di dunia
“Sementara jurnalisme akan selalu mencari jalannya sendiri agar bisa bertahan pada setiap era, karena memang ilmunya tetap relevan dengan perkembangan zaman,” imbuh dia.
Pewarta: Indriani
Editor: Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2025