Jakarta (ANTARA) - Kepala Pelatih Hangtuah Jakarta Wahyu Widayat Jati tetap optimistis timnya memiliki peluang untuk lolos ke semifinal meski kalah dari Dewa United Banten dalam gim pertama Playoff IBL 2025,
Bermain di GOR Ciracas Jakarta, Kamis (3/7), Hangtuah harus mengakui keunggulan Dewa United dengan skor 63–72. Namun pelatih yang akrab disapa Coach Cacing itu menegaskan bahwa perjuangan belum selesai.
“Ini belum berakhir. Masih ada satu game di hari Sabtu. Saya sangat percaya diri, karena terus terang saya datang ke lapangan nggak buat kalah,” kata Wahyu usai pertandingan.
Baca juga: Dewa United curi kemenangan di markas Hangtuah
Ia menekankan bahwa filosofi permainannya selalu berorientasi pada kemenangan, terlepas dari siapa lawan yang dihadapi. Kekalahan, menurutnya, tetap harus diiringi dengan semangat juang yang maksimal.
“Saya selalu berpikir untuk menang. Kalaupun harus kalah, saya harus good fight. Hari ini Hangtuah good fight,” kata Wahyu.
Wahyu juga melihat bahwa pertandingan melawan tim sekelas Dewa United merupakan pengalaman berharga bagi para pemain Hangtuah yang sebagian besar belum berada di level elite liga.
“Pemain Hangtuah bukan pemain level satu. Tapi hari ini mereka dapat exposure sendiri, mentalitas bertumbuh. Itu penting untuk menghadapi tekanan seperti ini,” tuturnya.
Baca juga: Diftha sebut Hangtuah sudah siapkan senjata ampuh untuk lawan Dewa
Ia menyadari bahwa timnya masih harus belajar banyak, terutama dalam menghadapi momen-momen kritis melawan lawan berpengalaman. Hal kecil seperti kehilangan fokus atau keputusan yang tidak tepat bisa menjadi penentu hasil akhir pertandingan.
“Hal-hal kecil di saat melawan tim besar itu membuat perbedaan. Itu yang harus kita terus pelajari agar bisa bertumbuh,” kata dia.
Hangtuah akan menghadapi laga hidup-mati di gim kedua semifinal yang akan digelar di kandang Dewa United, Sabtu (5/7).
Baca juga: Hangtuah evaluasi tembakan tripoin usai tumbang dari Dewa United
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
