KAI evaluasi konstruksi perlintasan sebidang di Sumbar pasca-laka maut

3 weeks ago 7
KAI sadar bahwa perubahan harus terus dilakukan bersama pengguna jalan, masyarakat dan seluruh pemangku kepentingan

Padang (ANTARA) - PT Kereta Api Indonesia (KAI) Persero segera mengevaluasi semua konstruksi perlintasan sebidang yang ada di Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) sebagai langkah antisipasi atau mencegah kecelakaan berulang atau mobil.

"Ini merupakan sebuah fakta dan harus kita perbaiki ke depannya bahwa perlintasan-perlintasan sebidang ini harus dievaluasi," kata Direktur Keselamatan dan Keamanan PT KAI Persero Dadan Rudiansyah di Kota Padang, Jumat.

Hal tersebut disampaikan Dadan saat mendatangi lokasi kecelakaan maut yang melibatkan satu unit minibus dengan kereta api Bandara Internasional Minangkabau pada Kamis (21/8). Kecelakaan itu terjadi di perlintasan sebidang kawasan Jati, Kota Padang yang menyebabkan dua orang meninggal dunia.

Berdasarkan tinjauan di lokasi kejadian, Dadan menyebut konstruksi perlintasan sebidang tersebut sudah tidak sesuai dengan standar yang ditetapkan, Sebab, pada perlintasan sebidang tidak boleh ada tanjakan atau turunan karena membahayakan kendaraan yang melintas.

Baca juga: KAI mengajak semua pihak jaga keselamatan perlintasan sebidang

Seharusnya, lanjut Dadan, pengemudi yang melintasi perlintasan sebidang kereta api tidak boleh dalam posisi yang menanjak atau menurun. Sementara, pada lokasi kejadian kecelakaan maut standar itu tidak terpenuhi.

Pihaknya berjanji segera mengevaluasi perlintasan sebidang yang ada di Ranah Minang dengan berkoordinasi bersama Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Kelas II Padang.

Senada dengan itu, Vice President Public Relations PT KAI, Anne Purba mengatakan keselamatan adalah prioritas utama, dan setiap kejadian seperti ini menjadi pengingat bagi semua pihak bahwa masih banyak yang harus dibenahi.

"Kami terus berupaya mengedukasi dan menyosialisasikan keselamatan di perlintasan. KAI sadar bahwa perubahan harus terus dilakukan bersama pengguna jalan, masyarakat dan seluruh pemangku kepentingan," ujarnya.

Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Edy M Yakub
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |