Jakarta (ANTARA) - Duta Besar Jepang untuk Indonesia Masaki Yasushi mengatakan, dengan pengalaman mumpuni di bidang gizi, negaranya siap mendukung dan membantu menyukseskan pelaksanaan program makan bergizi gratis (MBG) di seluruh Indonesia.
Pernyataan itu dia sampaikan dalam agenda penandatanganan kesepakatan bantuan hibah senilai 3.34 juta dolar AS (Rp54,4 miliar) untuk pemajuan kualitas gizi dan pendidikan masyarakat Papua dengan Perwakilan Dana Anak-Anak PBB (UNICEF) di Indonesia.
“Meski proyek hibah tersebut akan dilaksanakan secara spesifik di Kabupaten Biak Numfor, Pemerintah Jepang dan UNICEF juga berencana mengembangkan perangkat pendidikan gizi yang dapat digunakan di seluruh Indonesia,” kata Dubes Masaki di Jakarta, Senin.
Ia mengatakan Jepang memiliki konsep “Shokuiku” --- bermakna “pendidikan makanan dan nutrisi” --- yang mendorong pendidikan gizi bagi anak-anak sejak dini.
Dengan pendekatan tersebut, anak-anak di Jepang diajak mengenali makanan yang mereka konsumsi dan mempersiapkan makanannya sendiri. Dengan begitu kebiasaan makan secara sehat tersebut dapat diteruskan hingga usia dewasa, kata dia.
“Shokuiku dapat menjadi langkah yang efektif dalam konteks memberantas tengkes,” kata Dubes Masaki.
Dubes Masaki pun meyakini bahwa konsep “Shokuiku” tercermin dalam usaha bersama Jepang dan UNICEF untuk menguatkan kualitas gizi di Indonesia, baik melalui proyek hibah bersama tersebut, maupun dengan bentuk bantuan lain.
“Implementasi proyek tersebut diharapkan dapat memperbaiki nutrisi dan kualitas hidup anak-anak sehingga mengurangi kondisi tengkes dan malanutrisi di kalangan anak-anak Indonesia,” katanya, menambahkan.
Dalam proyek hibah selama dua tahun yang akan berlangsung mulai April 2025 tersebut, spesialis gizi UNICEF akan menyediakan pangan bergizi bagi 2.500 anak-anak melalui dapur sentral di Biak Numfor yang dibina dan dioperasikan juru masak dan ahli gizi setempat.
Melalui pembiayaan dari Jepang, UNICEF juga akan memberikan pembinaan untuk penguatan pengajaran literasi dan pengetahuan gizi kepada 150 guru dan kepala sekolah, serta 2.500 orang tua siswa.
Bantuan hibah tersebut diharapkan dapat menunjang pelaksanaan program makan bergizi gratis di Biak Numfor, Papua, sehingga meningkatkan kualitas gizi anak-anak setempat.
Baca juga: Jepang dukung kebijakan MBG dan kemandirian pangan Presiden Prabowo
Baca juga: BGN sebut program MBG berbeda dengan makan siang di Jepang
Pewarta: Nabil Ihsan
Editor: Rahmad Nasution
Copyright © ANTARA 2025