Kota Bogor (ANTARA) - Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat dan Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Jakarta melakukan pembahasan untuk mengintegrasikan transportasi publik di kedua daerah tersebut.
Wali Kota Bogor Dedie A Rachim dalam keterangannya di Bogor, Senin, menyebutkan pembahasan ini menjadi upaya dari permasalahan kemacetan dan transportasi di wilayah Jabodetabek yang dinilai masih mendominasi.
Salah satu bentuk integrasi tersebut itu dengan mempercepat konektivitas rute TransJakarta hingga ke Kota Bogor.
"Dengan kondisi saat ini, di mana hampir 80.000 masyarakat Bogor memanfaatkan KA Commuter Line setiap harinya, ditambah puluhan ribu kendaraan roda empat yang melintas di Jalan Tol Jagorawi, fasilitas transportasi publik yang tersedia belum mampu mengakomodasi kebutuhan masyarakat secara memadai," kata Dedie.
Menurut dia, dengan dukungan Pemprov DKJ dalam memfasilitasi konektivitas antara Jakarta dan Kota Bogor diharapkan dapat mengurangi beban Jalan Tol Jagorawi dengan mendorong pengguna kendaraan pribadi beralih ke TransJakarta.
Menanggapi hal tersebut, Gubernur DK Jakarta Pramono Anung mengungkapkan kesiapan untuk mendukung secara teknis, termasuk merencanakan penerapan sistem pembatasan kendaraan yang masuk ke wilayah Jakarta serta menyiapkan skema pengembangan transportasi publik yang terintegrasi dengan kota-kota di sekitar DKJ.
"Tentunya dengan tingkat kualitas pelayanan yang memadai namun tarif yang tetap terjangkau," ucap Pramono.
Pramono mengungkapkan bahwa jumlah kendaraan pribadi yang masuk ke Jakarta hampir mencapai lebih dari 10 juta kendaraan per hari.
Baca juga: 30 bus listrik disediakan untuk kegiatan pelantikan kepala daerah
Baca juga: Transjakarta beroperasi normal saat pelantikan kepala daerah
Baca juga: Transjakarta bakal blokir pengguna yang salahgunakan TJ Card
Baca juga: Kemenhub: Pengelolaan Biskita Trans Pakuan beralih ke Pemkot Bogor
Pewarta: M Fikri Setiawan
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2025