Jelantah yang menjadi berkah

2 weeks ago 12
Kalau sudah melihat hasil daripada SAF kita, pasti negara lain akan melirik (SAF) kita

Cilacap, Jawa Tengah (ANTARA) - “Jelantah menjadi rupiah! Cuan! Cuan! Cuan!”

Derai hujan yang mengguyur Kelurahan Tegalreja, Cilacap tak mampu menenggelamkan seruan penuh semangat dari ibu-ibu berbalut pakaian kuning. Tidak pula memadamkan niat ibu-ibu yang berbaris rapi dengan botol-botol minyak jelantah dalam pelukannya.

Pasukan kuning, yang merupakan pengurus Bank Sampah Beo Asri Tegalreja, terlihat menyambut nasabah mereka dengan senyuman yang tak kalah cerah dari warna pakaiannya.

Yang menjadi nasabah tentulah para pembawa minyak jelantah dalam berbagai ukuran, ada yang botolan, ada juga yang menggunakan galon.

Yuni Krisgiyanti (38) adalah salah satu dari belasan nasabah yang mengantre untuk menyetorkan minyak jelantahnya. Puan yang bekerja sebagai pedagang gorengan itu memeluk galon berukuran 5 liter yang tidak terisi penuh.

Minyak jelantah yang berada dalam pelukannya merupakan akumulasi dari penggunaan selama kurang lebih sepekan. Minyak jelantah yang ia setorkan merupakan minyak bekas dua kali pakai untuk menggoreng mendoan, sate, hingga lauk-pauk untuk nasi kucing yang biasa ia jual dari siang hingga menjelang petang.

Ketika ditimbang, minyak jelantah yang dibawa Yuni tercatat seberat 3 kg, sehingga ia pun berhasil mengantongi bayaran senilai Rp15 ribu.

Yuni Krisgiyanti (kiri) menerima uang hasil penjualan minyak jelantahnya ke Bank Sampah Beo Asri Tegalreja, Cilacap, Jawa Tengah, Kamis (28/8/2025). (ANTARA/Putu Indah Savitri)

Kehadiran avtur dari minyak jelantah menjadi kebanggaan tersendiri, sebab mengharumkan nama Indonesia di kawasan Asia Tenggara sebagai produsen avtur ramah lingkungan pertama yang memiliki sertifikat internasional sustainability ISCC CORSIA berbahan baku campuran UCO atau minyak jelantah.

Dengan mengantongi sertifikasi tersebut, maka tumbuhlah kepercayaan diri Indonesia untuk mengujicobakan bahan bakar dari minyak bekas itu.

Tercatat pada 20 Agustus 2025, tiga hari sejak peringatan hari kemerdekaan Indonesia yang ke-80, maskapai Pelita Air yang berbahan bakar avtur dari minyak jelantah berhasil lepas landas dan membelah angkasa untuk kali pertamanya.

Baca juga: Produk SAF berbahan baku minyak jelantah jadi kado HUT Ke-80 RI

Keberhasilan tersebut sekaligus menunjukkan keandalan inovasi anak bangsa, serta membuka peluang bisnis baru bagi Pertamina, yakni mengekspor avtur ramah lingkungan dari minyak jelantah.

“Kalau sudah melihat hasil daripada SAF kita, pasti negara lain akan melirik (SAF) kita,” ujar Komisaris Utama dan Independen Pertamina. Mochammad Iriawan.

Ambisi tersebut tentunya harus didukung oleh keandalan produksi. Karenanya, Iwan Bule, sapaan akrab Iriawan, memerintahkan kepada jajarannya untuk menambah jumlah titik pengumpulan minyak jelantah.

Penambahan jumlah titik pengumpulan minyak jelantah juga mendukung rencana Pertamina dalam mereplikasi keberhasilan Kilang Cilacap memproduksi avtur dari minyak jelantah. Adapun dua kilang yang ditargetkan akan memproduksi avtur dari minyak jelantah adalah Kilang Dumai dan Kilang Balongan.

Baca juga: Garuda Indonesia disebut berencana pakai avtur dari minyak jelantah

Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |