Jalur transportasi Lumajang-Malang dibatasi akibat bahaya Semeru

3 weeks ago 17

Bandung (ANTARA) - Badan Geologi Kementerian ESDM melalui Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) merekomendasikan agar jalur transportasi yang menghubungkan Lumajang dan Malang tetap dibatasi secara ketat karena masih tingginya potensi bahaya dari aktivitas Gunung Semeru.

Kepala PVMBG Badan Geologi Kementerian ESDM Priatin Hadi Wijaya menegaskan, laporan tim di lapangan menunjukkan jalur tersebut masih rawan terdampak material vulkanik maupun lahar dingin.

"Laporan tim di lapangan menyatakan jalur itu masih berbahaya. Kami harap masyarakat bersabar dulu," kata Hadi di Gedung PVMBG Bandung, Jumat.

Ia menjelaskan bahwa meskipun guguran awan panas sudah mereda hari Jumat ini, akumulasi material erupsi di lereng gunung sewaktu-waktu dapat meluncur ke bawah jika dipicu hujan deras, dan memotong akses jalan yang berada di lembah-lembah sungai.

Baca juga: Pemkab Lumajang percepat pembersihan APG Semeru secara intensif

PVMBG akan terus berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), TNI, dan Polri untuk menentukan kapan jalur tersebut aman untuk dilalui kembali.

"Rute Malang-Lumajang sementara harus betul-betul dibatasi. Jangan sampai ada korban jiwa akibat ketidaktahuan masyarakat melintas di zona rawan saat hujan turun," katanya.

Hadi menekankan bahwa prioritas utama saat ini adalah mitigasi korban jiwa, termasuk mencegah risiko luka bakar akibat awan panas maupun dampak sekunder lainnya di jalur-jalur vital.

Hingga saat ini, status Gunung Semeru masih berada pada Level IV (Awas).

PVMBG merekomendasikan area sterilisasi sejauh 8 kilometer dari puncak untuk segala aktivitas, guna menghindari risiko lontaran batu pijar yang masih mungkin terjadi.

Baca juga: Badan Geologi: Waspadai lahar dingin walau awan panas Semeru nihil
Baca juga: PVMBG sebut 137 pendaki Semeru aman di zona 8 kilometer

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |